Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyambut mahasiswa dari Natuna/Ist Sebanyak 385 warga yang dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau telah dipulangkan ke kediaman masing-masing.
- Vaksin Covid-19 Inisiasi Terawan Masuk Uji Klinis Tahap Dua
- Hepatitis Akut Berat Masuk Indonesia, Puan Imbau Ibu-ibu Jaga Kesehatan Makanan Anak
- Pasien Sembuh Covid-19 Sudah 94.990 Orang, Kasus Aktif Menurun
Mereka yang dikarantina selama 14 hari itu, 65 di antaranya adalah warga asal Jawa Timur dari Wuhan, China.
Berita terkait Sebar Rumput Vertiver Khofifah Pastikan Akan Kawal Warga Jatim Usai Pulang Dari Karantina Tinjau Pengelolaan Bantuan Di Donggala, Gubernur Khofifah Resmikan Dan Serahkan Bangunan SD
Setelah mendapat Surat Keterangan Sehat dari dokter spesialis paru dan penyakit dalam, tanda terbebas dari virus corona baru atau COVID-19, mereka dipulangkan.
Dari total 65 orang tersebut, 60 orang langsung kembali ke Jatim. Sementara 4 orang dijemput keluarga di Jakarta dan satu orang akan balik ke Banyuwangi pada hari ini, Minggu (16/2) pukul 10.00. Mereka yang kembali ke Jawa Timur tiba di Bandara Juanda pada Sabtu (15/2) pukul 22.10.
Mereka disambut langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di VIP Room Juanda, Sidoarjo. Khofifah didampingi oleh Sekda Provinsi Jatim Heru Tjahjono, rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa), dan kepala OPD Pemprov Jatim. Para keluarga juga turut hadir menjemput.
“Alhamdulillah setelah proses observasi 14 hari, mereka sehat semua kembali malam ini. Kami ingin memastikan mereka semua baik-baik saja dan sehat. Dan kita bisa melihat ada suasana haru, bahagia dan ceria,” ujar orang nomor satu di Jatim itu.
Kepada seluruh masyarakat Jatim, Khofifah meminta untuk tidak khawatir dengan kedatangan mahasiswa-mahasiswa tersebut. Karena mereka sudah dinyatakan sehat dan membawa surat keterangan sehat dari Kemenkes setelah melalui masa karantina selama 14 hari.
“Mereka ini selesai observasi, mereka ini sudah selesai mengikuti sesuai dengan masa inkubasi dua kali. Dan mereka sudah dinyatakan tidak terindikasi, sudah punya keterangan sehat dari Kemenkes,” tegas mantan Menteri Sosial itu.
Dia tidak ingin ada perubahan proses sosialisasi dan interaksi warga masyarakat dan warga kampus kepada mereka yang dikarantina. Interaksi harus terus dilakukan seperti sebelum-sebelumnya.
“Maka sosialisasi dan interaksi di antara warga masyarakat dan warga kampus, saya mohon jangan ada perbedaan, jangan ada perubahan,” pintanya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tidak Ada Kaitan Vaksinasi Covid-19 dengan Penyakit Hepatitis Akut pada Anak
- DPRD Surabaya: Pembangunan RSUD Surabaya Selatan Harus Dikawal Ketat
- 12 Balita di Jatim Meninggal Akibat Gagal Ginjal Akut, Dinkes Imbau Orang Tua untuk Waspada