Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial dianggap tidak berguna dan hanya membuang anggaran. Pasalnya tujuh orang yang ditunjuk Jokowi tidak memberikan manfaat di saat virus corona baru atau Covid-19 menyebar di Indonesia.
- Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2 Desak Bawaslu Usut Perusakan APK
- Pernyataan Hasto Dinilai Bisa Berbuntut PDIP Jadi Musuh Bersama
- Borong Dua Penghargaan BKN Award 2021, Gubernur Khofifah : Ini Buah Kerja Keras Seluruh ASN Jatim
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, stafsus milenial itu gagal berperan aktif dalam meredam panic buying di masyarakat akibat isu corona di Indonesia.
"Stafsus (Presiden Jokowi) tidak mampu meredam panic buying di masyarakat, kepanikan terjadi harusnya kan ada masukan bagaimana milenial ini jangan panik dan lain-lain. Ini kan nggak ada," ujar Bhima Yudhistira Senin (16/3), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Singkatnya, Bhima menilai uang rakyat terbuang sia-sia untuk menggaji para stafsus yang tidak bermanfaat.
Dia berharap agar Presiden Jokowi segera memulangkan kembali para stafsus milenial untuk bekerja di kegiatan sosial dan startup masing-masing dibanding kerja di pemerintahan.
"Jadi buang-buang anggaran saja stafsus milenial itu. Pulangkan mereka, lebih bermanfaat milenial di startup daripada kerja sama pemerintah. Kasian pajak rakyat," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi dan Prabowo Resmikan RS TNI Terbesar
- Honor PPK-PPS Terlambat Dibayar, TMP Jatim: KPU Surabaya Harus Profesional
- Ditunjuk Jadi Pangkostrad, Ini Harta Kekayaan Mayjend TNI Maruli Simanjuntak