Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial dianggap tidak berguna dan hanya membuang anggaran. Pasalnya tujuh orang yang ditunjuk Jokowi tidak memberikan manfaat di saat virus corona baru atau Covid-19 menyebar di Indonesia.
- Kick Off Kampanye Demokrat, AHY: Kita Perjuangkan Ekonomi Rakyat Makin Baik
- Ditunggu Ketegasan Pemerintah Tindak Tegas Produsen Minyakita yang Terbukti Curang
- Simulasi Capres-Cawapres ARCI: Ganjar-Sandiaga Bisa Kuasai Jatim
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, stafsus milenial itu gagal berperan aktif dalam meredam panic buying di masyarakat akibat isu corona di Indonesia.
"Stafsus (Presiden Jokowi) tidak mampu meredam panic buying di masyarakat, kepanikan terjadi harusnya kan ada masukan bagaimana milenial ini jangan panik dan lain-lain. Ini kan nggak ada," ujar Bhima Yudhistira Senin (16/3), dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Singkatnya, Bhima menilai uang rakyat terbuang sia-sia untuk menggaji para stafsus yang tidak bermanfaat.
Dia berharap agar Presiden Jokowi segera memulangkan kembali para stafsus milenial untuk bekerja di kegiatan sosial dan startup masing-masing dibanding kerja di pemerintahan.
"Jadi buang-buang anggaran saja stafsus milenial itu. Pulangkan mereka, lebih bermanfaat milenial di startup daripada kerja sama pemerintah. Kasian pajak rakyat," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pertemuan Abu Janda-Pigai Tak Pengaruhi Proses Hukum
- Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Segera Dilanjutkan, Luhut: Sudah Deal dengan China
- Terharu hingga Cak Imin Menangis, Anies: Kita Tuntaskan Perjuangan Ini