Terkait pengelolaan Blok Masela, ada dua opsi yang ditawarkan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno untuk pembagian saham hak partisipasi (participating interest) yakni sebesar 10 persen.
- BPKH dan MUI Luncurkan Buku Saku HAJI
- RUPSLB Setujui Pengunduran Diri Heru Budi Hartono dari Komisaris Bank BTN
- Ramaikan Ajang GIIAS, Ini yang Ditawarkan OLX Autos
Adapun opsi pertama adalah daerah penghasil yakni Kabupaten Maluku Barat Daya dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar masing-masing mendapatkan jatah PI sebesar 2,5 persen, lalu sisanya lima persen untuk Provinsi Maluku.
Sedangkan opsi kedua, masing-masing daerah penghasil sebesar tiga persen dan sisanya empat persen untuk pemerintah provinsi.
"Mengenai manfaat pengelolaan Blok Migas Masela bagi Maluku, saya sudah memanggil beberapa pejabat dan sejumlah profesional dari sisi ekonomi dan hukum," ujarnya.
Wagub meminta dibuat suatu kajian dan telaah untuk disampaikan kepada Gubernur secara tertulis berbagai pemikiran yang positif soal manfaat Blok Masela.
Ia menambahkan pemprov bersama DPRD segera membuat regulasi menyangkut pasokan logistik khususnya bahan makanan.
"Jangan sampai Blok Masela sudah beroperasi baru dibuat, akhirnya sayuran, daging, buah, dan kebutuhan pokok lainnya masuk dari negara lain,." ujarnya.
Intinya, suplai bahan makanan harus dari Maluku sendiri, kalau masih kurang baru bisa didatangkan dari luar negeri.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BTN dan Kementerian PUPR Teken Kerjasama KPR Subsidi Skema BP2BT
- Puluhan Nasabah bank bjb Menangkan Hadiah Program Penghargaan Nasabah Setia
- bank bjb Dukung Ekspor Porang ke China, dengan Salurkan Kredit Kemitraan bagi Petani Porang