Ketua Badan Pemenangan Daerah Jawa Timur pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Salahuddin Uno, Soepriyatno mengaku ada oknum tertentu yang sengaja membenturkan pertarungan Pilpres 2019 sebagai ajang tanding NU dan non NU.
- Dua Mensos Dari PDIP Bikin Apes, Jokowi Harus Pertimbangkan Menteri Dari Kalangan Profesional
- Komitmen Ganjar Pilih Barisan Kabinet Sesuai Kredibilitas Masing-masing, TPM Makin Tergugah Menangkan di Pilpres
- Istu Hari Subagio Berharap Eksekutif Dan Legislatif Bersatu Cari Solusi Masalah Petani Di Desa
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini pun dengan tegas membantah semua asumsi tersebut. Pasalnya, Prabowo sendiri memiliki kedekatan dengan NU.
"Padahal Pak Prabowo itu sangat diterima di NU. Dan pak Prabowo adalah tentara yang lama berjuang untuk NKRI Jadi tidak benar kalau ada Kiai yang bilang kalau NU kalah, NU akan dibunuh itu kejauhan," ungkapnya.
Ketua DPD partai Gerindra Jatim ini lantas menyayangkan oknum Kiai tersebut yang memiliki asumsi berlebihan tentang sosok Prabowo. Sebagai warga NU, Soepriyatno menyebut, jika oknum-oknum itu dibiarkan, maka akan merusak nama baik NU sebagai organisasi terbesar di Indonesia.
"Orang-orang seperti itu yang justru merusak NU sendiri. Jadi tidak mungkin seperti itu, apalagi dii Gerindra ini 60 persen adalah warga Nahdlatul Ulama," pungkasnya.
Statement tegas Soepriyatno tersebut seolah merujuk pernyataan KH Robbach Ma’sum, sesepuh NU Gresik yang juga pendukung Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin.
Kalau Jokowi-Kiai Ma’ruf kalah di Pilpres, maka bagaimana nasibnya NU? Mereka akan mudah membunuh NU dengan kekuasaannya,†kata Kiai Robbach saat deklarasi Relawan Jokowi (Rejo) Gresik seperti ditulis sejumlah media online, Sabtu (13/10).[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bantu Ekonomi Terdampak Covid-19, Legislator Ini Ajak Gerakan Tolong Tetangga
- Putuskan Menolak Pemilu Tertutup, MK Lebih Prioritaskan Kepentingan Publik
- Anies Tak Akan Perkarakan Pengkritik