Vaksinasi Covid-19 kemungkinan diperlukan secara rutin seperti halnya imunisasi flu di masa mendatang.
- Kasus Covid-19 Di DKI Bertambah 3.285 Orang Hari Ini
- El Nino Segera Tiba, Kemenkes Waspadai Peningkatan Kasus Dengue
- Menkes Pastikan Vaksinasi Perhari Sentuh Angka 500 Ribu, 20 Juta Dosis Kelar Sebulan
Begitu yang dikatakan oleh mantan komisaris Administrasi Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) Stephen Han kepada Axios pada Rabu (8/12).
Menurut Han, booster secara berkala diperlukan lantaran virus yang sering bermutasi, termasuk kemunculan varian baru Omicron. Kendati demikian, penelitian awal menunjukkan Omicron tidak menyebabkan penyakit parah.
"Virus sering bermutasi untuk bertahan hidup, tetapi menjadi kurang ganas selama mutasi itu, jadi itu mungkin yang kita lihat ... Alih-alih mendapatkan booster setiap enam bulan, mungkin bisa setahun sekali," jelasnya.
Varian Omicron atau B.1.1.529 pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada 24 November lalu. Dua hari kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pertemuan darurat dan memasukkan Omicron ke dalam varian yang perlu mendapatkan perhatian.
Menurut laporan WHO, sejauh ini belum ada kematian yang tercatat di antara mereka yang terinfeksi Omicron.
Direktur Program Kedaruratan Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan bahwa organisasi tersebut membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempelajari jenis Omicron untuk sepenuhnya menentukan daya menular dan kemampuannya menyebabkan penyakit parah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Atasi Penuaan Kulit, Ini Kata Pakar Kecantikan ReGlow Clinic
- Ada yang Sudah Mudik Lebih Awal, Perangkat Desa Diminta Melapor Untuk Karantina
- Kemenkes RI Puji Penanganan Stunting Kota Surabaya