Dua kubu yang berseteru di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sepakat melakukan islah. Yaitu, dengan menggelar "Muktamar Bersama" yang bermartabat dan setara pada awal 2020.
- DPR RI: Fosil Masih Tetap Dibutuhkan Sebagai Energi
- Angelina Sondakh Bebas Bulan Ini
- PKB Tanggapi Reshuffle Kabinet, Minimal Ada Tiga Menteri yang DIganti
Pemerhati politik sekaligus Direktur Mahara Leadership, Iwel Sastra mengatakan, ke depan agar partai barbasis Islam ini tidak gaduh lagi, kedua kubu harus duduk bersama.
"Artinya, keputusan apapun yang diambil di Muktamar bersama nanti, harus diketahui dan disepakati dua belah pihak," ujar Iwel saat dihubungi, Senin (25/11).
Dan yang terpenting, kedua kubu membuang jauh-jauh ego pribadi dan kelompok, dan mendahulukan kepentingan partai dan umat.
Soal posisi jabatan ketua umum dan sekretaris jenderal periode mendatang yang akan dihasilkan Muktamar bersama, Iwel menyarankan ketum dari kubu Suharso dan sekjen dari kubu Humphrey, atau bisa sebaliknya.
Tapi, melihat kubu Suharso adalah yang diakui pemerintah, kemungkinan besar dari kelompoknya yang akan menjabat ketum.
"Itu menjadi salah satu opsi terbaik agar PPP bisa menatap agenda politik terdekat Pilkada serentak 2020, dan tentunya Pemilu serentak 2024," pungkasnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.[mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Serap Semangat Pedagang Pasar Besuki Situbondo, Khofifah: Berbagi Kebahagiaan Pilgub Jatim Seneng Bareng
- Kata Megawati, Tanpa PDIP Jokowi Tidak Bisa jadi Presiden
- Rakor dengan Baintelkam, Penasehat Khusus Kepresidenan Bahas Strategi Keamanan Nasional Pasca Tahun Politik