Aksi bersih mangrove digelar di Kebun Raya Mangrove (KRM) Gunung Anyar, Surabaya, pada Kamis (27/2). Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2025 yang diadakan serentak di delapan lokasi di Indonesia.
- Tragis, Nekat Gantung Diri Akibat Sakit Menahun
- Percepat Zero Stunting, Pemkot Surabaya Gelar lomba Surabaya Emas Jilid II
- Khidmat, Bupati Kediri dan Ratusan Suporter Gelar Aksi Solidaritas Tragedi Kanjuruhan
Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) / Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) yang berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, akademisi, pelajar, Kader Surabaya Hebat (KSH), berbagai komunitas, dan dunia usaha.
Dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Direktur Pengendalian Kebakaran Lahan KLH/BPLH, Eduward Hutapea, mengungkapkan bahwa aksi bersih mangrove ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HPSN 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk membersihkan kawasan mangrove dari sampah plastik, terutama mikroplastik, yang dapat merusak ekosistem.
"Aksi bersih mangrove ini diselenggarakan secara kolaboratif bersama pemerintah daerah dan komunitas, serta dilakukan serentak di delapan lokasi di Indonesia," kata Eduward saat membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup (LH).
Delapan lokasi tersebut meliputi Hutan Mangrove Muara Gembong (Bekasi, Jawa Barat), Hutan Mangrove Muara Angke (Jakarta Utara), Ekowisata Mangrove Pandang Tak Jemu (Batam, Kepulauan Riau), dan Taman Mangrove Tambak Bulusan (Demak, Jawa Tengah). Selain itu, aksi bersih mangrove juga digelar di Ekowisata Mangrove Oesapa (Kupang, Nusa Tenggara Timur), Kebun Raya Mangrove Surabaya (Jawa Timur), Taman Mangrove Margo Mulyo (Balikpapan), dan Hutan Mangrove Bontosunggu (Kepulauan Selayar).
Eduward menjelaskan bahwa Indonesia memiliki lebih dari 45 persen hutan mangrove di Asia, atau sekitar 20 persen dari total luas mangrove dunia, yaitu sekitar 3,44 juta hektare. Keberadaan mangrove sangat penting dalam mitigasi perubahan iklim, berfungsi sebagai penyangga pantai, penyedia habitat bagi spesies laut, dan penyerap karbon.
Namun, Eduward menegaskan bahwa sampah plastik dan limbah rumah tangga yang terbawa arus sungai ke kawasan mangrove menjadi ancaman serius. Penumpukan sampah di akar pohon mangrove menghambat pertumbuhannya dan mengganggu kemampuannya menyerap oksigen dan nutrisi. Sampah plastik juga merusak habitat biota laut, sementara dekomposisi sampah organik menghasilkan gas metana yang memperburuk pemanasan global.
"Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang efektif sangat penting untuk menjaga kelestarian ekosistem mangrove dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada pesisir kita," ujar Eduward.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kota Surabaya, Agus Imam Sonhaji, menyampaikan bahwa momentum HPSN 2025 menjadi kesempatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah, khususnya di kawasan mangrove. Agus berharap kegiatan ini dapat membangun komitmen dan peran aktif semua pihak dalam pengelolaan sampah di area mangrove.
"Kegiatan ini dirancang untuk membangun komitmen dan peran aktif semua pihak dalam pengelolaan sampah di area mangrove," kata Agus.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Dedik Irianto, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari rangkaian HPSN 2025. Sebelumnya, telah diadakan kegiatan "Asta Pasar", dan kini berfokus pada "Asta Mangrove". Ia menambahkan bahwa Surabaya telah memiliki sistem penyaringan sampah di beberapa sungai sebelum air mengalir ke laut, namun di KRM Gunung Anyar belum terdapat sistem penyaringan, sehingga aksi bersih mangrove ini sangat penting.
"Makanya kita lakukan kerja bakti di sini. Dan kebetulan Asta untuk HPSN 2025 yakni Asta Mangrove yang dilakukan serentak se-Indonesia adalah aksi bersih mangrove," kata Dedik.
Aksi bersih mangrove di KRM Gunung Anyar terbagi dalam empat zona, di mana tiga zona fokus pada pembersihan sampah di area mangrove, sementara zona keempat dilakukan penanaman bibit mangrove. Sebanyak 200 bibit mangrove telah disiapkan untuk ditanam di kawasan tersebut.
"Semoga ke depannya kegiatan-kegiatan positif seperti ini terus berlanjut dan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat dan lingkungan," pungkas Eduward.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Nilai MCP Jeblok, KPK Sebut Pemprov Jatim Lemah Awasi Sistem Pemerintahan
- Kejaksaan Usut Pengadaan Bibit Pisang Mas Kirana Rp 1,45 Milyar
- Surabaya Raih Dua Penghargaan Bergengsi dari Kemenkes RI, STBM Kategori Madya Terbaik 1 dan Keamanan Pangan Olahan Siap Saji 2024