Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jatim mendukung penuh aksi yang dilakukan puluhan Warga Tumpang Pitu di Kantor Pemprov Jatim. Pihaknya akan mengawal aksi ini hingga tuntas.
- Hujan Lebat Di Bondowoso Akibatkan Longsor dan Pohon Tumbang
- Pemukiman Warga Lereng Gunung Semeru Diterjang Lahar Dingin
- Enam Orang Meninggal Dunia saat Longsor Kotabaru, 5 Warga Belum Ditemukan
"Kami dukung penuh aksi warga Tumpang Pitu, WALHI Jatim mendesak Gubernur Khofifah Indar Parawansa agar memenuhi tuntutan warga," kata Kepala Avokasi WALHI Jatim, Afandi kepada Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (21/2).
Catatan WALHI Jatim, yang terjadi di Sumberagung setelah beroperasinya pertambangan emas banyak muncul krisi sosial dan ekologis.
WALHI menyebut, sejak beroperasinya eksplorasi pertambangan di gunung Tumpang Pitu dan sekitarnya (Banyuwangi) yang dilakukan PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesino (DSI) dari tahun 2012, beragam krisis sosial, ekologis dan sejumlah persoalan keselamatan ruang hidup rakyat terus meningkat di Desa Sumberagung dan empat desa sekitarnya di wilayah Kecamatan Pesanggaran.
Salah satu yang masih membekas cukup kuat dalam benak warga Desa Sumberagung dan sekitarnya adalah bencana lumpur yang terjadi pada Agustus 2016 silam.
Karena itu warga Tumpang Pitu akan terus melakukan aksi hingga dapat bertemu dengan Gubernur Jatim.
"Rangkaian aksi ini bagian dari usaha warga mendapatkan jawaban atas krisis sosial tersebut. Rencananya, Senin besok (24/2), mereka akan melanjutkan aksi mogok makan hingga ditemui gubernur," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Teguh Santosa : Wartawan Layak Jadi Garda Terdepan Penerima Vaksin Covid-19
- 12 Desa/Kelurahan di Jatim Terpilih Sebagai Pemenang Lomba Destana 2021
- Miris, Dua Bocah Disiram Air Baterai Hingga Alami Luka Bakar Oleh Ayah Tiri