Pemerintah diminta untuk memberi penjelasan detail mengenai vaksin yang digunakan di Indonesia. Apalagi, vaksin yang mayoritas digunakan di Indonesia, Sinovac, tidak mendapat pengakuan negara lain.
- Kasus Covid-19 Meningkat, Korea Selatan Perpanjang Pembatasan Hingga Pertengahan Januari
- Airlangga Bersyukur, Indikator Penanganan Covid-19 Membaik Sepekan Terakhir
- Sepekan Terakhir, Kasus Covid-19 di Jember Meningkat
Permintaan itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon dalam acara Karni Ilyas Club bertajuk "PPKM Darurat: Benarkah Pemerintah Gagal?" dalam video yang diunggah di akun YouTube Karni Ilyas Club pada Jumat (9/7)
Fadli Zon mengaku dirinya orang yang mendukung vaksinasi. Namun di satu sisi dia ingin mendapat penjelasan detail mengenai vaksin yang digunakan. Apalagi, Fadli Zon yang sudah mendapat 2 dosis vaksin masih sempat terinfeksi Covid-19.
“Vaksin bermerek lain, seperti Pfizer dan lainnya kok lebih ampuh. Nah ini juga harus ada penjelasan, karena ini memakan biaya saya kira jumlahnya berapa ratus triliun itu Pak Ngabalin?" tanya Fadlin Zon, di mana acara ini turut menghadirkan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
Menerima pertanyan itu, Ali Ngabalin memastikan bahwa pemerintah tidak mungkin dalam mengambil keputusan tidak melibatkan para ahli.
Menurutnya, tidak ada satu kebijakan yang diambil pemerintah tanpa bertanya dan melibatkan epidemiologi atau para ahli.
“Itu pasti dan itu perilaku yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo," kata Ali Ngabalin.
Ali mengaku menyaksikan langsung dan menjadi saksi bahwa adanya pertemuan hingga 6 kali antara Presiden dengan para ahli sebelum mengambil satu keputusan. Singkatnya, keputusan menggunakan vaksin Sinovac sudah melalui perbincangan yang tidak pendek.
“Itu clear. Supaya rakyat juga bisa mendapatkan pencerahan dari diskusi kita ini," jelas Ali Ngabalin menutup.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jerman Tidak Lagi Gratiskan Tes Covid-19 Bagi Warga yang Enggan Divaksin
- Mutasi Virus Corona B117 Masuk Indonesia, Gubernur Khofifah Minta Warga Jatim Tetap Tenang dan Waspada
- Jerman Desak China Untuk Mengizinkan Investigasi Lebih Lanjut Tentang Asal-usul Covid-19