Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia siap memberikan dukungan penuh kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk menghadapi krisis pangan dunia, melalui sejumlah strategi yang telah disiapkan perusahaan.
- Tinjau Panen Raya di Tuban, Gubenur Khofifah: Krisis Pangan Jadi Perhatihan Pemerintah
- Krisis Pupuk, Krisis Pangan
- G20 Bali Diharapkan Hasilkan Solusi Atasi Masalah Krisis Global dan Krisis Pangan
Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di hadapan Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam acara dialog.
Petrokimia Gresik yang memahami perannya dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani memiliki beberapa pendekatan, agar Indonesia keluar dari ancaman krisis pangan.
Pertama, menurut Dwi Satriyo Petrokimia Gresik memastikan produksi dan distribusi pupuk hingga petani berjalan dengan lancar. Sebab, sebagian bahan baku pupuk saat ini masih peroleh lewat impor.
Bahan baku yang sempat mengalami permasalahan adalah KCl, untuk produksi pupuk NPK di awal perang kawasan Eropa. Pada kondisi normal, jumlah KCl yang diekspor adalah 41,6 juta ton setahun. Dari total tersebut 47 persen berasal dari Belarusia dan Rusia. Bisa dibayangkan jika suplai dari Belarusia dan Rusia ini terganggu,” ujarnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (16/9).
Untuk itu, tambah Dwi Satriyo demi menjaga ketahanan pangan nasional, Petrokimia Gresik menambah suplai untuk pengadaan KCl dari Kanada, tentu dengan harga yang reasonable.
Kedua, Petrokimia Gresik berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui program Agro Solution. Program ini berupaya menciptakan ekosistem pertanian secara komprehensif, baik on farm maupun off farm, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, kemudian jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker," tuturnya.
“Dalam program ini, Petrokimia Gresik mengedukasi penggunaan pupuk nonsubsidi. Dengan pengawalan yang baik, mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani,” imbaunya.
Petrokimia Gresik lanjut Dwi Satriyo juga melakukan transformasi digital untuk memastikan perbaikan kinerja agar kebutuhan petani bisa tercukupi dengan baik. Serta pengembangan SDM pertanian, dengan menggandeng sejumlah penyelenggara pendidikan sektor pertanian.
"Ini merupakan langkah ketiga dan keempat Petrokimia Gresik, dalam berupaya mendukung pemerintah untuk keluar dari ancaman krisis pangan global," tukasnya.
“Petrokimia Gresik menciptakan SDM unggul pertanian dengan membuka program magang bagi mahasiswa pertanian, bekerja sama dengan tujuh Politeknik Pertanian di Indonesia untuk mendorong regenerasi di sektor pertanian,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Petrokimia Gresik Fasilitasi 200 Pemudik Pulang Kampung
- Petrokimia Gresik Gelontorkan Bantuan Rp 682 Juta Untuk Masjid, Musala, Pesantren dan Panti Asuhan
- Peringati Hari Kanker Sedunia, Petrokimia Gresik Ajak Pelajar Hidup Sehat dan Berperilaku Edukatif