Aplikasi pembuatan Surat Keterangan Miskin (SKM) Online yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ternyata di level Rukun Warga (RW) belum berjalan.
- Beredar Video CCTV Diduga Pejabat Pemkab Jombang Bermesraan, Ini Respon Pj Bupati Teguh Narutomo
- Pemkot Surabaya Kolaborasi dengan Unusa Kelola Bozem dan Taman di Tenggilis
- Lepas Kafilah MTQ Korpri 2024, Pj. Gubernur Adhy Optimistis Jatim Bawa Pulang Gelar Juara Umum
Hal ini diketahui Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Reni Astuti saat menggelar reses dewan beberapa waktu lalu.
Reni mengakui saat reses banyak bertemu dengan Ketua RW, dimana para Ketua RW mengeluhkan belum bisa dioperasionalkannya aplikasi SKM online.
"Seperti belum adanya jaringan internet di Pos RW, perangkat Hand Phone berbasis android, dan sistem pengoperasionalan aplikasi SKM itu sendiri. Ini harus menjadi catatan Pemkot Surabaya," ujar Reni dikutip Kantor Berita RMOLJatim di gedung DPRD Kota Surabaya, Jumat (14/2).
Ia menjelaskan, aplikasi SKM online ini sebenarnya sangat bagus, karena memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan pelayanan publik.
Dan perlu diketahui, tambah Reni, SKM online ini bukan hanya digunakan untuk kesehatan saja, melainkan nantinya bisa buat Pendaftaran Penerimaan Didik Baru (PPDB) jalur mitra keluarga, atau intervensi Pemkot Surabaya di sektor kesejahteraan masyarakat.
Hanya saja saya tegaskan, kata politisi senior PKS Surabaya ini, penerapan SKM online di level RW sama sekali belum berjalan maksimal.
"Saya sarankan jangan terlalu lama rentan waktunya, antara publikasi SKM online dengan implementasinya di tingkat RW," tutur Reni yang juga digadang-gadang maju dalam Cawali Surabaya dari PKS ini.
Dirinya kembali menambahkan, SKM online ini sebagai kebijakan data bagi Pemkot untuk mengintervensi di sektor kesejahteraan masyarakat.
"Jadi aplikasi SKM online ini cukup bagus, tinggal implementasi di level RW nya saja," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Setelah Positif Covid-19, Ketua DPRD Surabaya: Saya Tidak Tahu Tertular Siapa?
- Dua Maling Motor di Probolinggo Babak Belur Dihakimi Warga
- Belasan Tahun Sertifikat Mandeg, Puluhan Warga Korban Lumpur Ngluruk BPN