Antisipasi Kelangkaan Gula Komisi B Minta Pemkot Surabaya Kordinasi dengan Bulog

Menipisnya stok beberapa bahan pokok terutama komoditi gula jelang idul fitri dan juga ditengah pandemi covid-19 di Surabaya menjadi perhatian serius Komisi B DPRD Surabaya.
Komisi yang membidangi perekonomian ini mengkhawatirkan adanya kekosongan atau kelangkaan produk jika hal tersebut terus dibiarkan.


“Saat ini yang terjadi di Surabaya ketersediaan komoditi terutama Gula dikatakan cukup saja tidak bisa, ini mengkhawatirkan,“ kata anggota komisi B DPRD Surabaya, Jhon Thamrun dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai menggelar hearing dengan dinas ketahanan pangan Pemkot Surabaya, Kamis (14/5).

Selain itu, politisi PDIP ini mengatakan bahwa pihaknya juga meminta adanya data ketersediaan bahan pangan yang bisa dilaporkan secara berkala.

“Kami mendorong adanya ketersediaan data yang jelas, sebab dengan ketersediaan data kita bisa menetukan langkah dalam ketersediaan pangan," terangnya.

Ia juga menambahkan selain melakukan penyediaan data, kami meminta pihak Pemkot untuk menjalin koumunikasi ke Bulog untuk menkonsultasikan kelangkaan komuditi terutama Gula.

“Kami minta dari dinas ketahanan pangan ini untuk melakukan koordinasi dengan bulog terutama untuk komoditi gula," imbuhnya.

Selain itu, kata Thamrun peran pasar modern juga perlu dipertimbangkan dan diminta untuk mmembatu langkah pemerintah dalam ketersedian gula.

“Pasar modern ini juga harus diminta untuk membantu pemerintah dalam ketersediaan gula itu sendiri," pintanya.

Kemudian terkait operasi pasar, Thamrun menyarankan bahwa hal tersebut masih perlu dilakukan guna menekan dan mengontrol harga dimasyarakat.

“Saya rasa operasi pasar itu masih perlu sebagai upaya menekan harga, jangan sampai harga melambung dan tidak bisa dijangkau oleh masyarakat,“ pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news