Hingga kini barometer Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat berdamai dengan Covid-19 belum jelas. Karenanya, jika tidak ada barometer yang jelas, maka korban keganasan virus mematikan justru akan semakin banyak.
- Demokrat Minta Surat AHY Ke Presiden Jangan Dibelokkan
- Demo Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Bentangkan Poster ‘Rindu Banteng Menangis’
- Wakil Menteri ATR Serahkan 500 Sertifikat Tanah Warga Bangkalan
Demikian disampaikan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (21/5).
"Yang penting kan ada ukuran-ukurannya untuk melakukan relaksasi. Minimal kurvanya harus turun dulu, itu boleh direlaksasi," ujarnya.
Selain kurva kasus Covid-19 mulai menunjukkan angka yang cenderung melandai, jika pemerintah tetap ngotot untuk mengajak masyarakat berdamai dan hidup berdampingan, maka pemerintah juga mesti menjamin keselamatan rakyat Indonesia.
"Apakah sudah ada vaksinnya (Covid-19)? Kalau sudah divaksin kan orang yakin misalnya pasti bisa sembuh kalau kena Covid-19 kan. Jadi, ada vaksinnya dulu kalau orang udah sakitnya bisa diobatin gitu," tuturnya.
Lebih lanjut, mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menegaskan bahwa pemerintah sebaiknya jangan terburu-buru mengajak berdamai dengan Covid-19 atau melakukan relaksasi. Sebelum kasus di tanah air menunjukkan penurunan yang signifikan, dan vaksinnya tersedia.
"Tapi kalau belum jelas seperti itu, ya saya kira relaksasi itu belum lah. Karena menurut saya kurvanya masih kayak gitu (meningkat)," demikian Saleh Daulay.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- IKA UWG Malang Berharap Kampus Widyagama Berperan Aktif Tingkatkan Kualitas Pendidikan
- Benarkan ZN Anggota Komisi Fatwa, Ketum MUI: Itu Masalah Pribadi, Tidak Ada Sangkut Pautnya dengan MUI
- Kehadiran Kaesang di Politik Bisa Memperburuk Reputasi Jokowi