Desakan sekelompok masyarakat yang meminta pemerintah membubarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi topik hangat belakangan ini.
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun
- Kecewa Rekom PPP, Basis Kultural-Konstituen Pilih Dukung Ra Hamid-As'ad Pilkada Bondowoso
Desakan itu setelah Densus 88 Antiteror Polri menangkap anggota Komisi Fatwa MUI Pusat, Ahmad Zain An Najah.
Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani mengatakan, desakan untuk membubarkan MUI adalah berlebihan, bahkan cenderung provokatif.
"Yang mengusulkan pembubaran MUI itu kan provokator yang maunya terus-menerus ada ketegangan antara elemen-elemen umat Islam dengan pemerintah," kata Arsul kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/11).
Diakui Wakil Ketua Umum PPP ini, penangkapan Ahmad Zain dalam dugaan terorisme memang mnegjutkan, mengingat posisinya sebagai anggota Komisi Fatwa MUI.
Tetapi, dalam kondisi ini sebaiknya publik memberikan respons yang wajar dan tidak berlebihan, seperti halnya desakan pembubaran MUI.
"Hemat saya, ya direaksi terukur saja, tidak usah kemudian dengan malah terpancing untuk merespons dengan membenturkan diri dengan pemerintah," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PPP Jatim Lirik Nama Gus Ipul Hingga Dudung Untuk Didukung Jadi Ketum
- Diusung PDIP dan PPP, Inda Raya - Aldi Mendaftar di KPU Kota Madiun
- Kecewa Rekom PPP, Basis Kultural-Konstituen Pilih Dukung Ra Hamid-As'ad Pilkada Bondowoso