Atasi Mafia Tanah- Polda Jatim Gandeng BPN

Sejumlah persoalan tanah di Jawa Timur disebabkan masih adanya mafia tanah. Adanya tumpang tindih surat kepemilikan tanah serta pengakuan atas tanah adat menjadi penyebabnya.


Luki menegaskan bahwa dengan adanya MoU penandatangan perjanjian kerjasama diharapkan bisa memecahkan masalah tanah yang terjadi di Jawa Timur, kendati Satgas Anti Mafia Tanah sudah terbentuk setahun lalu.

Pasalnya, dampak yang diakibatkan dari permasalahan tanah yang terjadi bisa berpotensi mengakibatkan konflik sosial, meski sudah ada keputusan pengadilan.

"Pastinya mengganggu Kamtibmas, dengan adanya penandatanganan perjanjian kerjasama ini penegakan hukum tindak pidana di bidang agraria, pihak Kepolisian bisa lebih cepat melakukan proses," urainya.

Perjanjian tersebut tidak hanya sebatas pada tingkat Jawa Timur, melainkan ditindaklanjuti oleh segenap jajaran hingga ke daerah. Kata Kapolda, ini selaras dengan perintah Presiden Joko Widodo agar segera menyelesaikan kasus pertanahan.

Tak secara rinci disebutkan, Luki menyampaikan kasus pertanahan banyak terjadi seperti sertifikat ganda. Pihaknya berjanji akan segera menuntaskan permasalahan tersebut.

Nanti akan kita pilah-pilah bersama BPN dan penyidik-penyidik yang ada di Polda Jatim,” pungkas Luki.


Sementara Kepala Kanwil BPN/ATR Jawa Timur, Heri Santoso menjelaskan, dengan kesepakatan yang dibuat bersama Polda Jatim. Dalam waktu dekat keduanya akan segera menemukan pihak mana saja yang mempermainkan kasus tanah selama ini.

Kita akan klasifikasikan dengan Polda, mana yang masuk klasifikasi mafia tanah. Artinya bukan pemiliknya tidak menguasai fisik bahwa itu tanahnya menggunakan brand orang lain,” kata Heri.

Heri menjelaskan, biasanya ini dilakukan oleh sebuah perusahaan atau perorangan yang tak memiliki berkas-berkas kepemilikan tanah, namun mengaku sebagai pihak yang menguasai objek tersebut. Mereka, diakuinya telah menjadi target yang akan segera ditindaklanjuti.

Mungkin dalam waktu dekat akan kita tindak lanjuti. Pak Kapolda menyampaikan agar ini tidak seremonial belaka,” tutupnya.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news