Keluhan beberapa pelajar tidak bisa mengikuti pembelajaran virtual karena tidak punya handphone dan banyak pula yang mengaku tidak punya paket data saat video conference (vidcon) beberapa waktu lalu dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya ditindaklnjuti.
- G20 EMPOWER - BCG Luncurkan Buku “Best Practices Playbook 2021”
- Kembangkan SDM Unggul Melalui MIC Transformer, Sekolah SPI Jalin Kerjasama Dengan Ubaya
- Dukung Ekonomi Kreatif, ITS Kembangkan Surabaya Design Center
Risma pun tidak tinggal diam. Ia memutar otaknya untuk bisa membantu para pelajar yang kurang mampu ini, sehingga lahirlah sebuah program untuk menjadikan balai RW dan BLC sebagai tempat belajar baru anak-anak kurang mampu.
"Karena kita semua belum tahu anak-anak ini belajar virtual sampai kapan, maka nanti akan lebih memaksimalkan fungsi balai RW dan BLC untuk belajarnya anak-anak," kata Risma dikutip Kantor Berita RMOLJatim saat jumpa pers di Balai Kota Surabaya, Sabtu (18/7).
Oleh karena itu, nantinya semua balai RW yang sudah dilengkapi fasilitas internet, akan lebih dimaksimalkan karena mungkin masih lemot dan sebagainya.
Bahkan jika memang dibutuhkan nanti akan ditambahkan fasilitas Reuter di tiap balai RW itu.
"Terus di Balai RW itu sudah ada PC yang kami berikan, sehingga nanti tinggal ditambahi kertas dan printer ya. Bahkan, nanti anak-anak ini akan didampingi langsung oleh staf-staf Dinas Perpustakaan," katanya.
Karena nanti akan ada pendampingnya, maka anak-anak ini akan dibagi sesuai jarak rumahnya.
Bagi anak-anak yang dekat dengan fasilitas BLC, maka bisa langsung ke BLC. Begitu pula sebaliknya, jika lebih dekat dengan balai RW, maka nanti belajarnya di balai RW.
"Tapi sekali lagi ini khusus anak-anak yang kurang mampu itu, sedangkan anak-anak yang mampu, tolong tetap belajar di rumah seperti biasanya, karena saya tidak ingin balai RW itu jadi sekolah baru bagi mereka, itu dapat menimbulkan masalah baru. Jadi, intinya akan dibatasi nanti yang belajar di Balai RW," ujarnya.
Risma juga memastikan bahwa penambahan beberapa fasilitas hingga pendampingan ini sangat penting karena ke depannya Dinas Pendidikan Surabaya akan menyiapkan pengajaran melalui YouTube dan Email.
Nah, ketika pembelajaran itu melalui email, maka bisa langsung di print di balai RW atau BLC itu.
"Makanya saya sediakan printer supaya anak-anak ini bisa langsung cetak saat itu juga," tegasnya.
Selain itu, Risma mengaku juga akan bekerjasama dengan televisi swasta untuk menyiapkan pola pengajaran baru yang efektif dan menarik di tengah pandemi ini.
Sehingga anak-anak itu tidak bosan dengan pembelajaran yang hanya via daring itu.
"Nanti sistem pembelajarannya pasti menarik," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Serba Online, Gubernur Sebut 36 Ribu Operator dan Call Center Siap Layani PPDB SMA dan SMK Se-Jatim
- SMA Negeri di wilayah Magetan Rata rata Berlakukan Pungutan
- Latifah Nurahmi, Dosen ITS Terima Anugerah Ikon Prestasi Pancasila 2023