. Perjalanan kepemimpinan Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi penuh aral melintang. Target Menteri Keuangan, Sri Mulyani dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 yang hanya 5 persen pun dianggap sudah cukup bangus.
- Aston Gresik Hotel & Conference Center Bersama Gressmall Tingkatkan Daya Saing Bisnis Melalui Inovasi dan Pelayanan
- Garap Rumah untuk Milenial, BTN Siapkan Strategi Jitu
- PPKM Darurat, Masjid Al Akbar Surabaya dan AYSI Gelar Takbir Virtual Nasional
"Kalau kita lihat kemiskinan turun 9,4 persen Maret 2019, pengangguran juga 5,01 dan indeks gini yang mencerminkan ketimpangan juga turun. Sementara di sisi lain indeks pembangunan manusia meningkat,†kata Eka di Hotel The Hermitage, Jakarta, Senin (30/9).
Eka mengatakan, angka-angka tersebut membuktikan kalau perekonomian di era Jokowi bisa berdampak baik kepada masyarakat. Sebab berpengaruh kepada pengangguran, kemiskinan, sampai kesenjangan.
"Dalam kata lain, kita tak hanya ingin ekonomi tumbuh tinggi, tapi harus tahu apa tujuan pertumbuhan yaitu mengurangi pengangguran, kemiskinan, dan mempersempit kesenjangan,†ujar Eka.
Untuk itu, Eka mengungkapkan saat ini pihaknya sudah mulai merancang peningkatan ekonomi di periode mendatang. Salah satu langkahnya adalah memperhatikan investasi sampai sumber daya manusia (SDM).
"Ke depan yang perlu dilakukan adalah bagaimana pertumbuan ekonomi meningkat, kita ada 3 skenario jadi pertama 5,4, 5,6 dan 6 persen. Kuncinya adalah produktifitas meningkat, investasi, SDM dan tenaga kerja,†tutupnya, dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot Batu dan Pemkab Jember Apresiasi Penyaluran CSR Bank Jatim
- Dorong Pendapatan Pajak hingga Pariwisata Daerah, Bank Jatim Serahkan CSR ke Pemkab Ponorogo dan Sumenep
- Pelatihan Digitalisasi Pemasaran, Cara Disparbudpora Bondowoso Genjot Promosi Wisata