Puluhan wali murid penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di Kota Probolinggo kecewa. Pasalnya pencairan dana di kantor cabang Bank BRI Gotong Royong dipersulit.
- Program Dandan Omah Dikerjakan Warga Sekitar, Wali Kota Eri: RT/RW dan LPMK Petakan Warga Miskin
- Ratusan PKL Geruduk Kantor DPRD Kabupaten Kediri
- Harmonisasi Tarif, PDAM Surabaya Gratiskan 34 Ribu Pelanggan
Pihak bank baru bisa mencairkan bantuan jika di lembaran sertifikat menyantumkan nama anggota dewan aktif dari NasDem.
"Tidak seperti itu aturannya. Semua caleg dari NasDem mendapatkan program itu. Tidak harus menyantumkan nama anggota dewan yang aktif," kata salah seorang caleg NasDem dari Dapil Kecamatan Mayangan, Muhamad Sofi Vidianto yang dikutip Kantor Berita RMOLJatim, sabtu (25/11).
Alasan pihak bank tidak mencairkan bantuan tersebut tidak hanya harus menyantumkan lampiran sertifikat atas nama anggota dewan, melainkan juga mendapatkan surat dari salah satu lembaga yang mengatasnamakan Lembaga Pengawas dan Pemantau Pemilu. Ironisnya, lembaga tersebut tidak jelas alamatnya setelah dilakukan pengecekan kembali oleh pihak bank. "Pihak bank kena prank juga, karena lembaga itu tidak resmi dan tidak jelas alamatnya," ucap Sofi.
Ia menduga, terkendalanya pencairan PIP itu karena ada sabotase. Apalagi tahun ini merupakan tahun politik. "Makanya program ini akan saya kawal agar masyarakat sebagai penerima bantuan PIP bisa menikmatinya," tuturnya.
Sementara itu, salah seorang pengurus ormas Pemuda Pancasila (PP) Kota Probolinggo, Supriyanto, mengaku geram. Pihaknya akan tetap mengawal program tersebut demi masyarakat. "Pihak bank jangan mempersulit. Apalagi lembaga yang menyuratinya tidak jelas alamatnya," ucapnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dibantu Penyekatan, Bupati Bangkalan Ucapkan Terima Kasih Pada Pemkot Surabaya
- Kota Kediri Siap Laksanakan PTM 100 Persen
- Memperkuat Kemitraan Global, Delegasi Pemerintah Rusia Kunjungi Kawasan Industri SIER