Berbekal Modal Jamsosratu- Irnawati Produksi Jahe Instan

RMOLBanten. Irnawati, salah seorang penerima bantuan program Jaminan Sosial Rakyat Banten Bersatu (Jamsosratu) dari Pemprov Banten mungkin bisa jadi inspirasi bagi penerima bantuan sosial lainnya.


Irnawati yang tinggal di rumah beratapkan rumbia dan berdinding bilik bambu bersama satu orang putranya, Rasya Putra, tetap semangat mengejar harapan dan cita-cita. Sejak menerima Jamsosratu, dia mulai memberanikan diri membuka usaha produksi jahe instan. Dengan modal keterampilan memproduksi jahe 'emprit' hasil dari pelatihan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tangerang, pada tahun 2018 dirinya mampu membuktikan bahwa kehidupan dan cara pandang penerima bantuan sosial bisa berubah dan bangkit dari keterpurukan.

Dengan dibantu putranya Irnawati memanfaatkan facebook dan whatsapp ia memasarkan jahe instan hasil produksinya. Alhasil, sedikit demi sedikit pesanan dari pembeli berdatangan.

Kepala Seksi Jaminan Sosial dan Keluarga (Jamsoskel) pada Dinas Sosial Provinsi Banten, Budi Darma, Rabu (18/7) mengaku bangga dan bahagia melihat kemauan dan kemampuan serta kerja keras penerima manfaat Jamsosratu tersebut, untuk berusaha bangkit dari keterpurukan.

"Setidaknya ini membuktikan bahwa perubahan mindset (cara pandang) ada berkat program Jamsosratu. Seperti diketahui bersama bahwa bantuan sejenis, baik itu Jamsosratu maupun PKH (program keluarga harapan) memang salah satunya bertujuan untuk merubah mindset warga kurang mampu penerima manfaat untuk dapat bangkit dari keterpurukan," katanya.

Ia menjelaskan, Irnawati menjadi contoh baik, sehingga dapat dijadikan inspirasi bagi para penerima manfaat bantuan jaminan sosial lainnya.

"Semoga Ibu Irnawati menjadi motivator bagi penerima program Jamsosratu lainnya untuk maju dan bekerja keras, menjadi pelaku usaha yang sukses dimasa depan," harapnya.
 
Diterangkan Budi, kepada dirinya ibu satu anak tersebut menceritakan bahwa usahanya tersebut sudah berjalan dengan baik, meski saat ini Irnawati hanya memproduksi jahe instan ketika mendapat pesanan saja.

"Untuk perbungkusnya ukuran 100 gram dia jual Rp10 ribu dan 500 gram Rp50 ribu. Masih baru dan mulai dipasarkan melalui media sosial. Biasa terjual yang 100 gram 10 dalam sebulan bungkus dan yang 500 gram bisa lima bungkus aja," ungkapnya.

Budi mengungkapkan, bahwa Jamsosratu yang diberikan kepada penerima manfaat juga mewajibkan agar anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang layak. Terbukti, putra dari Irnawati saat ini masih duduk di kelas IV SDN Renged II Kabupaten Tangerang. Rasya Putra merupakan murid berprestasi dan selalu mendapatkan rangking di kelasny

"Anaknya juga pintar, dan termotivasi oleh syarat-syarat program yang mewajibkan anak-anak penerima manfaat rajin bersekolah," pungkasnya. [mor]
 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news