Plt Ketua DPD Gerindra Propinsi Jawa Timur, Anwar Sadad menyebutkan, pihaknya akan terus memperjuangkan nasib para ulama di Pondok Pesantren di yang ada di Jawa Timur.
- Dewan Pengawas BPKH Sebut Minat Pendaftaran Haji Indonesia Tinggi
- TMMD 121 Rampung, Resmi Diserahkan pada Pemkab Probolinggo
- Aspirasi Warga Surabaya Utara Ditindaklanjuti Wali Kota Eri, Tokoh Madura Sampaikan Terima Kasih
Utamanya di Dapil Jatim II yang meliputi Pasuruan-Probolinggo. Sebab, saat ini banyak konten-konten mengkerdilkan para ulama, yang tidak jelas keberadaannya.
"Saya harus memberikan dukungan penuh untuk ulama dan pesantren. Karena Ulama dan pesantren saat ini merupakan ujung tombak. Apalagi, saat ini banyak di media sosial yang ingin memecah belah para ulama dan menghina ulama," jelas Anwar Sadad, saat melakukan serap aspirasi di Desa Jorongan Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (8/3).
Anwar Sadad yang merupakan Wakil Ketua DPRD Propinsi Jawa Timur ini juga menegaskan, mereka yang membuat konten tidak jelas, karena ingin merusak akidah dan ingin memecah belah bangsa dan negara.
"Ini terkadang yang menyangkut urusan pribadi dan merusak akidah. Kadang-kadang itu menghina habib kita, ulama kita dan organisasi kita. Apalagi ada video yang kualitasnya bagus dan penyampaian enak, sehingga mempengaruhi akidah kita. Padahal itu kontennya dari aliran yang tidak jelas," paparnya.
Saat ini masih kata Politisi Asal Pasuruan ini, dengan berkembangnya teknologi atau dunia dalam genggaman yaitu Handphone, dijadikan sebagai alat perjuangan para aliran radikal.
"Dari bangun tidur dan tidur lagi pasti tidak pernah bisa meninggalkan yang namanya Handphone. Karena, didalam Handphone ini terdapat puluhan aplikasi media sosial. Dan orang lain, sudah memanfaatkan handphone ini sebagai alat perjuangan dari kelompoknya," tegas dia.
Untungnya, saat ini banyak para kiai-kiai di Indonesia yang mengimbangi kajian-kajiannya dengan memanfaatkan media sosial sebagai dakwahnya.
"Makanya, kyai-kyai sekarang ini sudah banyak juga yang mengimbangi dengan kajian-kajian dakwahnya. Dan itu untuk mengcounter konten-konten yang hanya mengadu domba saja," ungkap dia.
Bahkan, dia juga mencontohkan beberapa kyai yang memanfaatkan media sosial, seperti Gus Mus, Gus Baha, Gus Miftah serta para ulama lainnya.
"Saya kira harus beradaptasi lah dengan kemajuan zaman sekarang ini. Dan gunakanlah Handphone ini sebagai alat perjuangan untuk yang baik," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, para ustadz yang hadir dalam reses tersebut, dibekali ilmu Teknologi, oleh Saifuddin tim Komunitas AS (Anwar Sadad). Hal itu dilakukan, agar bisa mengcounter ujaran-ujaran kebencian yang di juruskan pada ulama.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Kinerja Polri, Autada: Kami Sepakat Jogo Jatim
- Gus Yani Nikahkan Pasangan Janda dan Duda Saat Launching MPP DPTSP Gresik
- 3.000 Warga Hadiri Malam Kilau Musik Raya-Sholawat Bareng Cak Sodiq