Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, diharapkan lebih fokus soal ketersediaan dan ketahanan pangan dibanding ingin memproduksi kalung antivirus corona.
- Taliban Dilaporkan Menyiksa dan Membunuh 27 Tawanan di Lembah Panjshir
- Sudah Teruji dan Terbukti! Ratusan Pendeta Se-Jatim Cetuskan GMSK untuk Menangkan Khofifah-Emil
- Tanggung Jawab Jokowi Sampaikan Pesan Perdamaian ke Negara-negara yang Ambil Untung dari Konflik Rusia-Ukraina
Menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, Syahrul Yasin Limpo merupakan salah satu Menteri Joko Widodo yang berbicara asal-asalan.
"Menteri Pertanian ini menteri kesekian dari menteri-menteri Jokowi yang asal ngomong, nggak pakai mikir panjang soal Covid-19. Contoh lainnya Menkes, Mendagri, Menkopolhukam, Menko Marves, dan lain-lain," ucap Satyo Purwanto, Senin (6/7).
Lebih baik, kata mantan Sekjen ProDEM ini, mentan lebih fokus pada ketersediaan dan ketahanan pangan karena pandemik Covid-19 belum berakhir.
"Urus sajalah soal ketersedian dan ketahanan pangan selama pandemik ini belum berakhir dan bagaimana caranya masyarakat bisa mendapatkan pangan dan alternatif pangan yang murah dan mudah didapat," jelas Satyo.
Selain itu, lanjut Satyo, pernyataan Mentan tersebut akan berpotensi mispersepsi di tengah masyarakat atas klaim yang belum teruji tersebut.
"Pernyataan Menteri Pertanian selain membuat distorsi dalam upaya menanggulangi pandemik Covid-19 juga berpotensi membuat mispersepsi di tengah masyarakat, sebab klaim tersebut menyesatkan. Karena kalung ajaib tersebut belum lolos uji klinis sebagai antivirus Covid-19," terang Satyo.
Dampaknya, sambung Satyo, jika masyarakat menanggapi serius maka akan terjadinya panic buying menimbun bahan-bahan kalung antivirus corona tersebut.
"Jika situasi itu terjadi, Menteri Pertanian bisa apa?" tegas Satyo.
Dengan demikian, Satyo menilai bahwa di kabinet Jokowi memang dipenuhi oleh orang-orang yang mengurusi yang bukan pekerjaannya.
"Negara bisa bangkrut diurus orang yang enggak paham apa dan bagaimana yang mesti dikerjakannya, terlebih dalam situasi tidak normal dan darurat akibat Covid-19," pungkas Satyo, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengamat: Wajar Jokowi Pilih Wamen Baru Karena Erick Sibuk di PSSI dan Mau Jadi Cawapres
- Konsolidasi Di Lereng Penanggungan, Kader Gerindra Mojokerto Solid Menangkan Prabowo-Gibran
- Capres 2024 Sepertinya Harus Dapat Restu dari Jokowi, Bukti Pertemuan Anies-Gibran di Solo