Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) Gresik, yang melakukan pantauan hilal (bulan) untuk menentukan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah, tidak melihat hilal, meski pengamatan telah dilakukan dengan berbagai metode.
- Kaleidoskop 2023: Angka Kemiskinan dan Kemiskinan Ekstrem serta Tingkat Pengangguran Terbuka di Surabaya Terus Menurun
- Keliling Desa, Mas Dhito Menyaksikan Warganya Berlatih Jaranan
- Wamendagri Apresiasi Layanan Kependudukan Berbasis Digital di Kota Surabaya
Sekretaris LFNU Gresik Angga Purwancara mengatakan pantauan yang dilakukan di Balai Rukyat di Bukit Condrodipo, Desa Kembangan, Kecamatan Kebomas, pada Selasa 27 Mei 2025 sore.
“Berdasarkan hasil pantauan matahari mulai terbenam pukul 17.20.28 WIB dengan tinggi hilal 0 derajat 34 menit 25 detik dan elongasi 6 derajat 31 menit 18 detik. Sehingga dengan demikian, hasil pemantauan Rukyatul Hilal tinggi hilal dinyatakan belum memenuhi kriteria Inkanur Rukyah Nahdlatul Ulama (IRNU). Sebab, tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi hilal minimal 6,4 derajat,” ujarnya.
“Tim kami sudah melakukan pengamatan dengan berbagai alat manual maupun canggih, seperti teodolit, teropong, teleskop binokular dan monokular, tetapi hilal tidak terlihat,” sambungnya.
Hasil pemantauan tersebut lanjut Angga, telah dibuatkan laporan yang akan diteruskan Pengurus Besar NU (PBNU) maupun Kemenag Gresik agar disampaikan ke Kementerian Agama RI untuk dijadikan landasan pada sidang isbat.
"Kami di sini hanya pelaksana, yang melakukan pemantauan dan memberikan laporan. Untuk keputusan, kami serahkan ke Kementerian Agama RI," tandasnya.
Perlu diketahui bahwa pemantauan hilal atau bulan yang dilakukan LFNU Gresik, untuk memastikan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah. Langkah itu guna memastikan Hari Raya Idul Adha yang biasa dirayakan pada setiap 10 Dzulhijjah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Empat Perukyat Berhasil Melihat Hilal di Bukit Condrodipo Gresik
- Besok Awal Ramadan 1442 H, Hilal Sudah Terlihat di Bukit Condrodipo Gresik