Kehadiran mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai tidak profesional dan BUMN hanya akan dijadikan sapi perahan.
- Gibran Lebih Realistis Maju Di Pilkada DKI 2024, Bukan Pilpres
- Jika Gugatan Presidential Threshold LaNyalla Ditolak, Lieus Sungkharisma Sepakat MK Dibubarkan
- Ahmad Riza Patria Sebut Prabowo Subianto Begitu Mencintai Rakyat Indonesia
Hal ini disampaikan Analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira seperti dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (14/11).
Menurut Geradi, posisi direksi di BUMN memang seharusnya diisi oleh kalangan profesional yang berpengalaman memimpin sebuah perusahaan.
Dia mengaku tidak meragukan kemampuan Ahok memimpin BUMN, tapi secara teori direktur-direktur BUMN yang sukses selalu berasal dari kalangan profesional.
"Sebab mengelola BUMN dengan mengelola pemerintahan itu sesuatu hal yang berbeda, meskipun dua-duanya memiliki fokus visi yang kuat," ucapnya.
Singkatnya, dia menilai rencana Erick Thohir mengangkat Ahok sebatas keputusan politis semata, bukan berdasarkan pada sebuah kebutuhan BUMN.
"BUMN butuh orang-orang yang tidak hanya keras, tapi juga dia punya jiwa profesional,†pungkasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AJI Kenalkan SOP Penanganan Kekerasan Seksual pada Jurnalis
- DPRD Jatim Minta Pemerintah Mempermudah Pengurusan Sertikat SNI Produk Lokal
- Belum Resmi Gabung, Sandiaga Uno Diharapkan PPP Masuk Bursa Cawapres Ganjar