Saat dilantik menjadi Bupati Jember, kondisi ekonomi Jember masih belum pulih sebagai dampak covid 19. Kondisi ini juga diperparah dengan perintah Kabupaten Jember, yang belum memiliki APBD 2021. Bahkan dalam rilis BPS sebelumnya, bahwa pertumbuhan ekonomi Jember minus 2,98 persen.
- Gelar Rakor Online, PKS Jatim Siap Sukseskan Vaksinasi dan PPKM Darurat
- Menteri Pertanian Jamin Ketersediaan Pangan Hingga Lebaran Dipastikan Aman
- Antisipasi Penimbunan BBM Subsidi, Polisi Jaga 613 SPBU di Jabodetabek
Untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Jember, Bupati Jember, H Hendi Siswanto, mengumpulkan seluruh OPD untuk melakukan rakor di pendopo Wahya Wibawa Graha, Sabtu, (20/3). Rakor tersebut, digelar hari ke-22, sejak menjabat bupati Jember.
"Hari ini hari libur, Kita melakukan diskusi bersama untuk melakukan percepatan, sesuai harapan kita bersama," ucap Bupati Hendi, mengawali arahannya, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Dalam kesempatan tersebut, bupati juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Jember saat ini, dibawah minus 2,89 persen. Data tersebut sesuai pemaparan pihak Kantor Kantor Bank Indonesia (BI) Jember, lima hari yang lalu.
Kondisi seperti ini praktis kegiatan transaksi di pasar tradisional menjadi sepi pembeli, karena daya beli rendah.
"Sebelumya masyarakat kalau beli telur 1 kg, isi 14 butir. Sedangkan sekarang beli telur bijian," kata Hendi
"Semangat kita harus dimulai dari sini (daya beli), apa semangat kita, yakni bayar gaji, bayar Rolstrat," lanjut Hendi.
Hendi juga memaparkan jumlah OPD di kabupaten Jember, sebanyak 77 OPD, perlu disiapkan data dukung yang lengkap, penyamaan visi dan misi OPD. OPD tersebut, harus bergerak yang luas sesuai sesuai batasan kewenangan dan tupoksinya tidak harus semua tunggu disposisi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Filosofi Kemerdekaan di Mata Wali Kota Eri Cahyadi
- Ribuan Barang Kena Cukai Ilegal Di Probolinggo Dimusnahkan
- Bukan Sekadar Wisata, Wali Kota Eri Ingin Kota Lama Surabaya Dijadikan Sebagai Pengingat Sejarah