Pemerintah memprediksi puncak penyebaran virus corona baru (Covid-19) varian Omicron akan terjadi pada bulan Februari 2022 hingga awal Maret 2022.
- Penerus Ketua Umum PDIP Tergantung Megawati
- Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini Resmi Batal
- Disebut 2.020 Suara PAN Jember Bergeser ke Gerindra, Ketua DPC: Sudah Kewenangan MK
Merespons prediksi itu, Wakil Presiden Maruf Amin mengatakan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) harus kembali dikaji dan diberi perhatian khusus yang lebih serius.
Tujuan mengkaji ulang itu, kata Maruf Amin untuk menentukan apakah kebijakan PTM akan tetap dilanjutkan.
"Karena penyebarannya cepat dan bahkan diperkirakan Februari ini akan mencapai puncaknya dan sampai dengan awal Maret," demikian kata Wapres seperti diberitakan Kantor Berita RMOLJakarta, Jumat (28/1).
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyoroti peningkatan Omicron yang pesat, hingga menyebabkan kematian. Ia berharap, jajaran pemerintah jauh lebih siap mencegah angka penularan dan kematian akibat paparan Covid-19.
Terkait pernyataan Wapres, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto mengatakan, mekanisme PTM sudah tertuang dalam Surat keputusan Bersama (SKB) 4 menteri dengan mempertimbangkan level PPKM.
"Ketentuan yang ditetapkan dalam SKB 4 Menteri sudah mempertimbangkan dan mengakomodasi mekanisme berdasarkan level PPKM. Termasuk jika ada kondisi penyebaran yang meningkat," kata Anang.
"Kalau daerah tertentu ditetapkan sebagai PPKM level 3 dan 4 otomatis tidak PTM terbatas 100 Persen. Apalagi PPKM level 4, wajib menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh (PJJ)," tegasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pencekalan Yasonna Laoly Bukan Barang Aneh
- Akademisi Minta Presiden Jokowi Cabut Larangan Buka Bersama
- Asyik, Gaji Guru Segera Naik