Menciptakan program Kota Sehat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Program Kota Sehat.
- KPU Se-Jatim Gelar Rapat di Banyuwangi, Arief Budiman: Demokrasi Dorong Ekonomi
- Penanganan Covid-19 di Pesantren Banyuwangi, Kemenkes hingga Dinkes Bekerja Total
- Dapat Dukungan Pemerintah Pusat, Bupati Ipuk Ajak Pelaku Wisata Sinergi Geliatkan Pariwisata
Selain itu, pemkot juga melakukan Pembinaan Penyusunan Program dan Rencana Kerja Pokja Kelurahan, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat (FKKS) dan Forum Malang Kota Sehat (FMKS) di salah satu Hotel Kota Malang, Kamis (2/12).
Tujuan kegiatan tersebut digelar, adalah untuk melihat keberhasilan kegiatan yang sudah dilaksanakan di tahun 2021. Begitu juga target yang belum selesai di tahun ini akan dilanjutkan pada tahun 2022. Yang mana, Forum Malang Kota Sehat maupun perangkat daerah sebagai tim teknis telah melaksanakan rancangan kegiatan pembinaan lokus di tahun 2021.
"Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengevaluasi pelaksanaan dan pembinaan lokus kota sehat tahun 2021 dan rencana tindak lanjut untuk tahun 2022. Namun kami mengapresiasi kepada seluruh perwakilan kelompok masing-masing lokus yang sudah melakukan pembinaan," ungkap, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji yang hadir secara daring melalui Zoom.
Tak hanya itu, orang nomer satu di Kota Malang tersebut menyampaikan, ada beberapa komponen yang harus dilakukan dalam menaikkan indeks pembangunan manusia (IPM), salah satunya adalah kesehatan.
"Di musim pandemi Covid-19 ini, Indeks pembangunan manusia (IPM) Kota Malang masih bisa naik. Komponen-komponennya harus kita kuatkan, salah satunya adalah kesehatan. Komponen IPM ada tiga, yaitu kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” tutur Sutiaji, pria yang khas memakai kacamata tersebut.
Lebih jauh, Sutiaji juga menjelaskan, masalah kesehatan bukan hanya tanggung jawab dari Dinkes Kota Malang saja. Akan tetapi kesadaran semua pihak sangat diperlukan, baik masyarakat dan pemerintah.
Bahkan, ia juga menekankan, tingkat pengangguran harus bisa diturunkan. Agar masyarakat Kota Malang menjadi sehat.
"Berbicara mengenai kesehatan, maka ada keterkaitan dengan penekanan angka pengangguran. Pasalnya, salah satu instrumen pendukung kesadaran sehat adalah ketersediaan lapangan kerja. Ketika tersedia lapangan kerja, maka income (pendapatan) perkapita naik. Selanjutnya ketika income perkapita naik, maka Insha Allah kesejahteraan masyarakat akan kesehatan, makanan, dan asupan gizi terpenuhi dengan baik,” imbuhnya.
Selain masalah ketenagakerjaan, lanjut Sutiaji, kesehatan juga berkaitan dengan ketersediaan air bersih untuk masyarakat, sarana dan prasarana perumahan. Sehingga hal tersebut yang harus dikuatkan secara bersama-sama dengan mindset yang dibangun bersama. Dengan begitu, ada kepastian capaian kerja dan kinerja.
“Kita saling menguatkan, keterlibatan dari semua komunitas sebagai kolaborasi hexa helix,” pungkas Sutiaji.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Forum Malang Kota Sehat, Forum Komunikasi Kecamatan Sehat, Forum Komunikasi Kelurahan Sehat, tim teknis dari perangkat daerah, dan narasumber dari Bappeda Kota Malang, Ketua Komisi D DPRD Kota Malang, serta Ketua Forum Malang Kota Sehat.[adv]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Program PKM UNESA di Ponpes Tahfidz Fathul Huda Berjalan dengan Baik
- Suasana Haru Warnai Pertemuan Tenaga Kesehatan Pejuang Lawan Covid-19 di Banyuwangi
- DPRD Kota Malang Gelar Paripurna Bahas Propemperda Kota Malang Tahun 2022 dan Sahkan Perda Pengelolahan Sampah