Langkah pemerintah untuk menekan harga minyak goreng di pasaran dengan menggelontorkan dana Rp 3,6 triliun diapresiasi banyak kalangan.
- BNI Blokir 214 Rekening Diduga Terlibat Judi Online
- bank bjb Raih 3 Penghargaan AJEG Jawa Barat 2022
- Kinerja Positif BTN Sumbang Laba Bersih BUMN yang Melesat 1.000 Persen
Dana tersebut dikucurkan untuk menutup selisih harga minyak goreng dengan harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah dari Rp 18 ribu menjadi Rp 14 ribu selama enam bulan ke depan.
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Piter Abdullah berharap agar Menteri Perdagangan M. Lutfi segera mengeksekusi gelontoran dana tersebut agar masyarakat tidak semakin tertekan dengan naiknya harga minyak goreng.
“Seharusnya Mendag bisa langsung bergerak, karena dananya itu bukan dari APBN. Jadi seharusnya operasi untuk eksekusinya tidak terlalu rumit dan bisa cepat,” kata Piter kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/1).
Meski bisa dieksekusi dengan cepat, Piter mengatakan bahwa penstabilan harga minyak goreng tetap membutuhkan waktu. Baik itu untuk pengemasan, maupun pendistribusian kepada masyarakat.
“Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan,” tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hari Ini, Harga Shell Super Ron 92 Lebih Murah Dibanding Pertamax
- Raih Award Best Bank 2023, BTN Optimistis Jadi The Best Mortgage Bank Asia Tenggara
- XL Axiata Ajak Masyarakat Donasi Smartphone