Dana sebesar Rp 161.659.453.600 telah digelontorkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ke tiga wilayah yaitu Surabaya, Sidoarjo dan Gresik pada Senin kemarin (18/5).
- Viral Pencopotan Plang Nama Muhammadiyah di Masjid Banyuwangi
- 30 Kasus Kebakaran Semester I 2024 di Kota Madiun
- BUMDes Karya Mandiri Jember Masuk Enam Besar Nominasi BUMDes Inovatif Di Jawa Timur
Dana diberikan bagi daerah yang telah sepekan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya tahap dua. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa dana itu nantinya akan dialokasikan untuk keperluan alat pelindung diri (APD) tenaga kesehatan, bantuan sembako, dapur umum, pemberdayaan pedagang kaki lima (PKL), suplemen BPNT, dan Bantuan Sosial (Bansos).
“Jadi total distribusi ke wilayah Surabaya Raya sudah Rp 161,6 M,” ujar Khofifah kepada wartawan.
Detailnya, dana itu terdistribusikan ke dalam 51.100 paket APD bagi tenaga kesehatan (nakes) atau setara dengan Rp 31.961.687.500. Sebanyak Rp 1.354.004.100 untuk keperluan operasional dapur umum dan pembagian 13.329 paket sembako (senilai Rp 178.000) ke masyarakat atau setara Rp 2.373.562.000 .
“Jika ditotal kira-kira sudah Rp 31,9 M yang sudah kita support untuk APD Surabaya Raya. Sedangkan untuk bantuan paket sembako kalau ditotal, angkanya bisa mencapai Rp 2,37 M,” imbuh orang nomor satu Jatim ini. A
Ada tujuh titik dapur umum di Surabaya Raya, masing-masing satu di Gresik dan Sidoarjo serta lima titik lainnya di Surabaya. Selain itu, bantuan Pemprov Jatim lainnya berupa bantuan pemberdayaan PKL yang hingga hari ini (17/5) telah mencapai 18.500 bungkus atau setara dengan Rp 227.500.000.
Dari 18.500 bungkus tersebut, 15.000 bungkus telah didistribusikan khusus di wilayah Surabaya.
“Di setiap dapur umun ada 20 PKL yang kita berdayakan dan kita minta untuk menyiapkan 50 nasi bungkus pada saat berbuka puasa dan 50 bungkus saat sahur,” terangnya.
Sementara untuk bantuan sosial telah disalurkan dalam suplemen BPNT berbasis kelurahan dengan total mencapai Rp 38.693.700.000 atau setara 128.979 KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dan Jaringan Pengaman Sosial sebesar Rp 87.000.000.000 atau setara Rp 145.000 KPM.
Anggaran bansos langsung ditransfer ke rekening kabupaten/ kota. Sementara suplemen BPNT dana langsung dikirim ke rekening KPM melalui Himpunan Bank Negara (Himbara).
“Penerima Suplemen BPNT ini diberikan top up seratus ribu kali 3 bulan. Dengan total seluruh Jatim ada 333.022 KPM, untuk kota Surabaya 118.758 KPM, sekitar 30 persen dari total provinsi karena seluruh wilayahnya kelurahan,” demikian Gubernur Khofifah.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- TFG Disiapkan Polda Jatim dalam Pengamanan Piala Dunia U-17 FIFA 2023
- Kick Off Satu Abad NU, Gubernur Khofifah Apresiasi Kolaborasi dan Inovasi Tugu Pahlawan Fashion Night
- Ayah Via Vallen Meninggal Dunia di Sidoarjo, Dikabarkan Sakit Jantung