Data Risma dan Khofifah Beda Soal Covid-19, Ini Pesan Walikota untuk Warga Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak henti-hentinya mengimbau warga Kota Surabaya, agar tidak bepergian ke luar kota maupun luar negeri di tengah wabah Covid-19.


Langkah ini dilakukan sebagai upaya preventif untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Karena itu saya berharap untuk seluruh warga Surabaya kalau tidak terpaksa sekali tolong jangan pergi keluar kota. Terutama ke daerah yang terjangkit virus Covid-19,” kata Risma dalam keterangan resmi yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/3).

Menurutnya, berdasarkan data yang tercatat, hampir seratus persen penderita Covid-19 ini adalah warga yang seusai bepergian di wilayah Negara terjangkit.

Namun begitu, jika memang sudah terlanjur pergi, ia berharap warga dapat melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu selama 14 hari pasca pulang bepergian.

"Jika dalam 14 hari itu terjadi perubahan kondisi seperti sesak nafas, saya imbau agar langsung periksa ke rumah sakit," kata dia.

Ia menjelaskan, terdapat 15 rumah sakit rujukan di Surabaya yang ditunjuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagai penanganan Covid-19.

Yakni, RSUD Dr. Soetomo, RSU Katholik Surabaya, RSU Adi Husada Undaan, RSU PHC Surabaya, RSUD Bhakti Dharma Husada, RSI Surabaya Jemursari, dan RSU Siloam Hospital.

Selain itu, terdapat pula di RSU Haji Surabaya, RSU Premier Surabaya, RSU Husada Utama Surabaya, RSU Bhayangkara Tk. II HS. Samsoeri Mertojoso, RSU Manyar Medical Center, RSU Universitas Airlangga, RSU National Hospital, dan RSU Royal Surabaya.

“Tolong segera datang ke rumah sakit. Ada beberapa rumah sakit yang ditunjuk pemerintah pusat untuk jadi rujukan,” pungkasnya.

Seperti diketahui Pemkot Surabaya akhirnya membeberkan peta penyebaran Virus Corona (Covid-19) hingga di tingkat kelurahan.

Peta penyebaran Virus Corona itu ter-update pukul 19.32 Wib, Senin (23/3) dan bisa diakses semua warga melalui situs https://lawancovid-19.surabaya.go.id/

Dari data yang dilihat Kantor Berita RMOLJatim, di situs tersebut terdapat 23 orang terkonfirmasi positif Corona yang tersebar di 19 kelurahan dari 154 kelurahan di Kota Surabaya. 

Secara detail sebaran kasus positif Corona terdapat di Kelurahan Sidotopo 1 orang, Kelurahan Kenjeran 1 orang, Kelurahan Kedungcowek 1 orang, Kelurahan Tembok Dukuh 1 orang, Kelurahan Penjaringan 1 orang, Kelurahan Manyar Sabrangan 1 orang.

Lalu Kelurahan Menur 1 orang, Kelurahan Gununganyar 2 orang, Kelurahan Babatan 1 orang, Kelurahan Wiyung 1 orang, Kelurahan Ngagel Rejo 2 orang, Kelurahan Sawunggaling 1 orang, Kelurahan Darmo 1 orang.

Kemudian di Kelurahan Prada Kali Kendal 2 orang, Kelurahan Dukuh Kupang 1 orang, Kelurahan Putat Gede 1 orang, Kelurahan Simomulyo 2 orang, Kelurahan Bangkingan 1 orang dan Kelurahan Lontar 1 orang.

Di situs itu juga dapat dilihat sebanyak 134 warga berstatus orang dalam pemantauan (ODP), 7 orang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang tersebar di 28 kecamatan.

Namun sayangnya jumlah data yang disampaikan Pemkot Surabaya ini berbeda dengan data yang disampaikan Pemprov Jatim. 

Pemprov Jatim menyampaikan sebanyak 29 orang di Surabaya terkonfirmasi positif Corona.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news