Pelemahan demokrasi di era Presiden Joko Widodo seperti dalam laporan majalah ekonomi dunia, The Economist tidak bisa dianggap sepele.
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Bertemu Sespimmen Polri di Solo, Ada Upaya Jokowi Ingin jadi Pusat Perbincangan Publik
"The Economist mengangkat masalah ini, tentu berdasarkan penelitian dan fakta saat ini," kata anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron melansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (21/8).
Dalam laporannya, majalan tersebut mengambil judul "Indonesia’s president promised reform. Yet it is he who has changed”.
Selain judul, majalah tersebut juga memberikan teaser, “Democracy is increasingly enfeebled under Jokowi” (demokrasi semakin dilemahkan di bawah pemerintahan Jokowi).
"Sorotan media asing ini harus dijadikan evaluasi pemerintah, dan melakukan perbaikan kedepannya," lanjut politisi Demokrat ini.
Herman menekankan, memang sudah sepatutnya jalan lurus demokrasi dirawat dengan baik. Hal ini, untuk menjaga pemerintahan juga berjalan di jalan yang benar.
"Pastinya demokrasi harus dirawat dan dijaga keberadaanya, karena demokrasi faktor fundamental terlaksananya pemerintahan yang akuntabel dan transparan," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PHK Massal Industri Media, Keberlanjutan Demokrasi Terancam
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo