Partai Demokrat tidak yakin kasus penyiraman air keras penyidik KPK Novel Baswedan bisa diusut tuntas.
- Mencengangkan, Perputaran Duit Jaringan Narkoba di Indonesia Capai Rp 60 Triliun
- MAKI Temukan Unsur Dugaan Pungli di Kejari Madiun
- Gandeng JMSI, Mabes Polri Galakkan Program Literasi Cegah Tindak Pidana Siber
"Kami sangat pesimis bahwa kepolisian akan menyelesaikan kasus ini," ujar Ketua DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean saat berbincang dengan redaksi, Jumat (14/12).
Ferdinand meminta kepala negara Presiden Joko Widodo turun tangan dalam kasus ini. Penyiraman kasus Novel telah merusak rasa aman penegak hukum utamanya KPK yang berurusan dengan koruptor.
"Ketika kepolisian susah tidak bisa diharapkan, satu-satunya harapan adalah Presiden," tukasnya.
Kasus penyiraman air keras yang dialami penyidik senior KPK, Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017.
Kejadian tersebut terjadi saat Novel berjalan pulang ke rumah usai melaksanakan salat subuh berjemaah di masjid tidak jauh dari rumah, di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.[bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Sindikat Uang Asing Palsu, Polresta Banyuwangi Tangkap Tersangka Baru di Banten
- Kabulkan Permohonan Kasasi PKPU, Hakim Yustisial Edy Wibowo Diduga Terima Uang Rp3,7 M
- Bharada E Disebut Salah Secara Etika, tapi Perintah Sambo Mengurangi Tingkat Kesalahan