Pada rapat pembahasan APBD 2022, Tjutjuk Supariono, ketua Fraksi PSI DPRD Surabaya mengusulkan pengadaan tempat penitipan anak (day care) untuk membantu buruh perempuan. Tjutjuk melihat banyak buruh perempuan yang terpaksa berhenti kerja setelah melahirkan. Dengan bantuan penitipan anak, diharapkan produktivitas perempuan bisa diperpanjang dan kesejahteraan keluarga bisa meningkat.
- Diguyur Hujan Deras, Kota Kediri Tetap Bebas Banjir
- Pemprov Jatim Raih Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud RI
- Kecepatan Beradaptasi dan Kuatnya Karakter Anak Bangsa Modal Penting untuk Bersaing di Masa Depan
“Program ini bukanlah hal baru karena sudah menjadi janji Mas Eri juga saat kampanye. Kami sebagai koalisi membantu mengingatkan dan mensukseskan program yang baik ini. Pada RPJMD 2021-2026 juga sudah termuat rencana program pemenuhan hak anak (PHA). Tahun 2022 nanti saya lihat targetnya terlalu rendah hanya dua tempat. Saya berharap bisa diperbanyak dan diprioritaskan untuk buruh perempuan” ucap Tjutjuk, dikutip Kantor Berita RMOLJatim.
Anggota Komisi D DPRD Surabaya ini menambahkan, berdasarkan pengamatan lapangannya, tarif penitipan anak sekarang berkisar dari 500 ribu - 2 juta rupiah. Jika satu penitipan menampung 20 anak, maka biaya penyediaannya sekitar 200-300 juta per lokasi. Artinya dengan anggaran 2 miliar saja sudah bisa membuat 10 titik lokasi penitipan.
“Kita uji coba dulu 10 titik, jika efektif kita bisa tambahkan tahun berikutnya. Anggaran 2 miliar ini bisa juga sharing lintas dinas. Misalkan DP5A bagian menyediakan pengasuh, dinkes menyediakan makanan bergizi, dan disnaker/dinsos menyediakan tempat. Bahkan bisa juga kerjasama dengan swasta” tambah Tjutjuk.
Data tahun 2020, lebih dari 800 ribu warga surabaya berprofesi sebagai pekerja swasta/buruh. Profesi ini merupakan yang tertinggi di Surabaya. Jumlah angkatan kerja perempuan tahun 2020 lebih dari 650 ribu dimana 91,63% berpartisipasi aktif dalam bekerja/mencari pekerjaan.
“Jumlah partisipasi perempuan dalam angkatan kerja mencapai lebih dari 600 ribu. Penyediaan daycare ini merupakan kebijakan yang sangat baik untuk membantu teman-teman buruh, terutama buruh perempuan. Ibunya bisa tetap produktif, anak-anaknya kita pastikan dapat perawatan dan asupan gizi yang cukup, sehingga kesejahteraan keluarga bisa benar-benar meningkat” tutup Tjutjuk.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Sebelum Pengesahan, Ribuan Calon Warga PSHT Wajib Rapid Test
- Sejak Keberangkatan Hingga Jelang Puncak Haji, Sudah 41 Jemaah Asal Indonesia yang Wafat
- Gubernur Khofifah Sebut NTP Petani Dan Nelayan Tertinggi Selama 2018 - 2022
