Pasca hasil rapid test dinyatakan reaktif pada salah satu warga asal Desa Wonorejo, Kecamatan Kedunggalar, Ngawi pihak medis terus melakukan tracing pada keluarganya. Seperti yang dilakukan medis UPT Puskesmas Teguhan melakukan rapid test pertama pada dua warga Desa Teguhan.
- Kapolresta Sidoarjo Cek Pembatasan Mobilitas di Perbatasan
- Polres Jombang Peringati Isra Mi'raj, Mbah Bolong: Shalat Adalah Mi'rajnya Orang Mukmin
- Akses Masuk Kampung Dibatasi , Warga Bulak Banteng Bandarejo Ngadu ke DPRD Jatim
"Setelah mendapat informasi adanya rapid test reaktif pada warga Desa Wonorejo maka malam ini langsung tracing dengan rapid test pada istri dan mertuanya," kata Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan, Kamis, (30/4).
Dijelaskan, untuk hasil rapid test pertama dinyatakan non reaktif meski demikian untuk rapid test kedua tetap dilakukan 10 hari kemudian. Namun, meski hasilnya non reaktif pihaknya tidak yakin untuk tes kedua nantinya jika melihat dan didasari hasil dari tracing. Mengingat pihak keluarganya plin plan tidak terbuka.
"Memang warga yang PDP ini mempunyai riwayat perjalanan ke Bali dan disana pernah di rapid hasilnya non reaktif. Namun setelah itu sakit panas dirawat di RSUD dr Soeroto Ngawi ketika di rapid hasilnya reaktif," ungkapnya.
Sementara itu informasi dari Posko Covid-19 Kabupaten Ngawi jumlah PDP tercatat 19 orang. Sedangkan 278 orang lainya sebagai ODP. Kemudian, untuk hasil swab di Unair Surabaya terhadap 11 warga Ngawi dari klaster Temboro hasilnya belum diketahui.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Viral Patung di Banyuasin Tak Mirip Bung Karno, Akhirnya Ditutup Terpal
- Pemprov Jatim Diminta Sediakan Fasilitas Vaksin Booster Di Titik Keberangkatan Pemudik
- Kabupaten Kediri Pecahkan Rekor MURI Penyajian Sate Lele Terbanyak 25.323 Tusuk