Sebanyak 55 dokter baru dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) disumpah. Pengambilan sumpah tersebut dilakukan via daring, Selasa (21/4).
- 3.882 Guru Jalani Tes Swab, 393 Positif Covid-19
- Ratusan ASN Dan Hakim PN Surabaya Jalani Vaksinasi Anti Covid-19
- Punya Banyak Mutasi, Varian Omicron Telah Beradaptasi dengan Manusia
Itu dilakukan karena mematuhi himbauan Pemerintah untuk melakukan physical distancing (pembatasan fisik). Sehingga Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM) melakukan sumpah kepada 55 dokter baru itu melalui video conference (daring).
Meski dilakukan via daring, acara penting ini tetap berlangsung hikmat. Dekan FK UMM, Meddy Setiawan, mengemukakan bahwa di tengah kondisi pandemi ini, tetap harus menaati dan mendukung anjuran Pemerintah. Terutama untuk melakukan physical distancing guna mencegah mata rantai penularan Covid-19.
“Kita dari akademisi dan institusi kesehatan harus memberi contoh pada masyarakat untuk mencegah penularan Covid-19 ini.” ucap Meddy usai acara.
Meski begitu, kata dia, sumpah dokter angkatan 42 periode III ini tetap dihadiri 3 calon dokter. Ketiganya hadir di Aula Kampus II sebagai perwakilan.
Sedangkan yang lain, menurut dia, mengucap sumpah dari rumah masing-masing. Mereka menganut agama berbeda. Sehingga sumpah ini juga dihadiri tiga rohaniawan. "Yakni Muslim, Katolik, dan Protestan," jelasnya.
Pada periode ini, dikatakan dia bila persentase kelulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Pendidikan Dokter (UKMPPD) baik Computer Based Test (CBT) maupun Objective Structured Clinical Examination (OSCE) sangat membanggakan.
FK UMM, ungkap dia, meluluskan 100% first taker dengan jumlah terbanyak yaitu 55 dokter.
Pada kesempatan ini, Wakil Rektor I, Prof Syamsul Arifin turut memberikan ucapan selamat di akhir acara dari kantornya.
"Mudah-mudahan para dokter baru ini dapat bermanfaat bagi bangsa, terutama di tengah kondisi seperti saat ini," ungkap Syamsul.[ah]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pendapat Pakar Tentang Cucu Berkebutuhan Khusus Yang Dirawat Lansia
- Pimpinan MPR: Mestinya yang Jadi Prioritas Itu Janji Kampanye, Bukan Bangun Ibukota
- Pemkot Surabaya Gencar Deteksi Kasus Pneumonia pada Balita