RMOLBanten. Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, turun langsung mengawasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 17, di mana Ketua
Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menggunakan hak pilihnya di Desa
Bojongkoneng, Hambalang, Jawa Barat.
Anggota Bawaslu Rahmat Bagja adalah yang bertugas memantau pelaksanaan pilkada di tempat ini.Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Bagja datang bersama beberapa jajarannya. Disitu mereka menemani beberapa pria asing alias bule.
- Mesin PDIP Sudah Panas, Mustahil Menyebrang ke Prabowo
- Grafik Konsorsium 303, Dinilai Sebagai Mengadu Domba Pati Polri
- Jomblo, Demokrat Bisa Merapat ke Mana Saja
"Ada sekitar 14 KPU luar negeri berkunjung ke Indonesia untuk lihat Pilkada dan kami berikan informasi ke teman-teman tersebut," katanya saat ditemui di lokasi.
Kepada mereka, kata Bagja, Bawaslu ingin menunjukkan bahwa pelaksanaan Pemilu di Indonesia sesungguhnya berjalan aman dan tertib. Termasuk di TPS Prabowo mencoblos, yang masuk kategori rawan.
"Rawannya itu siapa tahu kan dikooptasi. Sekarang kan tidak mungkin. Kita perlihatkan kepada dunia internasional, walaupun TPS-nya berada di sarangnya ketua umum parpol, tempat kediaman ketua umum parpol, penyelenggaraan Pemilu itu tetap secara terbuka, dan bisa disaksikan, tidak ada yang tertutup," jelasnya.
"Kesan saja kepada dunia luar bahwa penyelenggaraan Pemilu kita itu aman. Anda bisa bayangkan 80 persen pemilih, 150 juta," imbuhnya.
Prabowo dikabarkan akan datang mencoblos pukul 10.00 WIB. Namun hingga berita ini dilaporkan, mantan Danjen Kopassus itu belum juga terlihat batang hidungnya.
Selain di TPS Prabowo, Bagja juga berencana melakukan pengawasan langsung di TPS tempat Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta keluarga memilih di Cikeas, Bogor.
"SBY, Cikeas. Kemungkinan kami ke sana. Mantan presiden (SBY) dan calon presiden (Prabowo) jadinya kan. Abis dari Cicayanti kita ke Cikeas," bebernya.
Bukan hanya dirinya yang turun ke lapangan mengawasi jalannya pemungutan suara. Komisioner Bawaslu lain juga dipastikan melakukan hal serupa.
"Pak Afif ke Kota Tangerang yang Pilkada calon tunggal. Sama kayak gini juga. Kemudian Pak Fritz sekarang ke Kota Bogor, kemungkinan Walikota Bogor. Milih pastikan Bima Arya. Yang dekat-dekat dulu. Kalau ke Papua jangan dulu," urainya.
Sementara, Ketua Bawaslu Abhan sebagai warga Semarang ikut mengawasi sekaligus hak pilihnya.
"Pak Abhan, karena beliau warga Semarang, harus milih. Jadi beliau sekarang di Semarang. Kemudian Bu Dewi menjaga kantor, tidak ada pemilihan kan di Sulawesi Tengah," lanjut Bagja. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Warga Ngawi Malas Ngomongi Pilkada, Calonnya Satu Lawan Kotak Kosong
- Emak-Emak Panik! Harga Beras Tembus Rp12.000, Bapanas Bilang Begini.
- Peringati Idul Adha 1445 H, PKS Jatim Bagikan 200 Ribu Paket Daging, Kang Irwan: Semangat Terus Layani Masyarakat Jawa Timur