Kasus kekerasan antar siswa kembali terjadi lagi di Surabaya. Kali ini terjadi di SMPN 60 Surabaya.
- Sambut Kunjungan Komisi V DPR RI, Bupati Jombang Sampaikan Usulan DAK Kementrian PUPR
- Kreativitas Perempuan Milenial dalam Merias Penari lewat Pelatihan Make Up
- Kesiapan Pembukaan Pasar Turi Baru Sudah Mencapai 90 Persen
Akibat kejadian itu, MA mengalami patah tulang jari manis di tangan kanan.
MA adalah siswa kelas 7C. Sedangkan penganiayaan itu dilakukan oleh kakak kelasnya dari kelas 8E.
"Anak saya sempat dibawa ke Puskesmas Ketabang, tapi kemudian dirujuk ke RSUD dr Soewandhie,†ungkap Ina Rosita, ibu MA dikutip Kantor Berita saat ditemui di gedung DPRD Surabaya, Kamis (28/11).
Ia menceritakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Selasa (26/11) lalu. Menurut Ina Rosita, berdasarkan penuturan MA, anaknya dipanggil siswa lain untuk naik ke lantai dua. Ternyata di lantai tersebut ia didatangi beberapa siswa lain dan dipukul, lalu ditendang.
Anak saya berusaha melindungi wajah dengan tangan. Tendangan itu yang membuat jari manis anak saya patah,†terangnya.
Setelah mengetahui tangan berdarah, siswa yang memukul dan menendang MA lari. MA lantas ditolong siswa lainnya dibawa ke ruang guru dan dibawa ke puskesmas. Karena puskesmas tidak bisa menangani, MA dirujuk ke RSUD dr Soewandhie.
"Saya tahunya ketika anak saya sudah di RSUD dr Soewandhie. Saat itu saya ditelepon guru,†lanjutnya.
Ina Rosita menyatakan tidak tahu penyebab kejadian pengeroyokan itu. Versi anaknya, siswa yang mengeroyok mengaku MA menginjak tangannya. Sedangkan MA menyatakan tidak pernah menginjak.
Atas kejadian itu, Ina menyatakan pihak sekolah sudah memediasi antara dirinya dengan orang tua anak yang memukul dan menendang anaknya. Hasil mediasi tersebut bahwa kejadian itu diselesaikan secara kekeluargaan.
Masalahnya, MA trauma. Anaknya tidak mau sekolah di SMPN 60.
"Anak saya minta pindah sekolah,†tambahnya.
Pihak SMPN 60 belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui telepon selulernya, Eko, wali kelas 7C, belum berhasil. Ada nada sambung tetapi tidak diangkat.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Polres Sumenep Turunkan Personel Bantu Warga Terdampak Banjir
- Biasa Tempuh 5 KM untuk Ambil Air, Ratusan Warga Bojonegoro Bersyukur Dapat Bantuan
- Kabupaten Madiun Raih Peringkat Tiga di Penghargaan Sata Jatim Award 2023