Perusahaan media harus berani tidak bergantung dengan Pemerintah Daerah (Pemda) dan tidak mengandalkan kerjasama advetorial dari pemda.
- Banjir Melanda Mojoagung, Polisi Turun Pastikan Kondisi Warga Aman
- Lomba Masak Ikan Tingkat Kota Surabaya, Kreasi Menu Olahan Semakin Bervariasi dan Segera Dibukukan
- Abrasi di Gresik Ekstrim Capai 5 Km, Ini Pendapat Pemerhati Lingkungan UMG
Hal ini disampaikan wartawan senior, Ilham Bintang dalam pemaparan materinya dalam diskusi virtual yang digelar oleh Jejaring Media Siber Indonesia (JMSI) ‘Perusahaan Media Siber Di Era Pandemi: Strategi Bertahan dan Berkembang’.
“Tinggalkan kebiasaan media massa yang hanya berharap dukungan dari kerjasama dengan pemerintah daerah,” katanya dalam diskusi yang diikuti ratusan anggota JMSI dari 24 Provinsi di Indonesia tersebut.
Pendiri grup CekNRicek ini menjelaskan, saat ini sangat banyak potensi bisnis yang dapat dilakukan oleh media massa untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan perusahaan mereka. Salah satunya yakni dengan menciptakan konten yang kreatif sehingga menarik perhatian masyarakat dan hal ini menjadi produk yang mendapat pembiayaan dari Google.
“Jadi yang perlu ditingkatkan itu adalah kreatifitas dari pengelola media massa itu sendiri. Tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan jurnalistik,” ujarnya.
Hal yang sama disampaikan pendiri Jagaters, Joko Intarto. Menurutnya, saat ini media massa berbasis siber harus terus melakukan pengembangan bisnis selain mengandalkan servis dari informasi dari meja redaksi.
“Saat ini banyak media siber yang penghasilannya sangat besar dengan membuat aplikasi. Jadi tidak lagi mengandalkan servis informasi namun juga membuat produk yang dibutuhkan oleh banyak orang. Saya punya beberapa rekan yang membuat aplikasi game dan menghasilkan uang yang besar,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Ketua JMSI Mahmud Marhaba mengatakan diskusi virtual membahas kondisi Perusahaan Media Siber ini menjadi bagian penting agar seluruh anggota JMSI memiliki strategi untuk bertahan di tengah berbagai kesulitan saat ini.
“Ini penting, karena semua media siber sedang mengalami berbagai masa sulit saat ini,” pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Percepat Evakuasi, KAI Daop 8 Surabaya Datangkan Tim Penolong dari Surabaya, Malang, dan Solo
- Kebijakan Full Day School di Ngawi, Dewan Minta Dikaji Ulang
- Ketua YPPTI Sunan Giri Tunjuk Abdul Ghofur Jadi Rektor Unisla Lamongan