DPD PPNI Kota Surabaya Gelar Doa Bersama Lintas Pemuka Agama bagi Perawat yang Gugur Akibat Covid-19

Doa bersama lintas pemuka agama/Ist
Doa bersama lintas pemuka agama/Ist

Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Surabaya menggelar doa bersama lintas pemuka agama di Kantor DPD PPNI Kota Surabaya, Jalan Ketintang Timur Surabaya, Jawa Timur secara daring, Sabtu (20/3) Sore.


"Doa bersama lintas pemuka agama ini sebagai bentuk penghormatan kepada tenaga kesehatan, khususnya Perawat yang gugur akibat Covid-19," kata Ketua DPD PPNI Kota Surabaya, Misutarno, S.Kep. Ns., M.Kep dikutip Kantor Berita RMOLJatim.

Doa bersama lintas pemuka agama ini digelar bersamaan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 PPNI Tahun 2021. 

Selain diikuti Ketua dan anggota Dewan Pengurus Komisariat (DPK) PPNI se-Kota Surabaya, doa bersama ini juga menghadirkan tiga tokoh agama berbeda. Yakni, Dr. KH. M. Syukron Djazilan, M.Ag dan Masruri, S.Kep, Ns, M.Pd., yang mewakili doa bagi yang beragama Islam, Rd. Tri Budi Utomo yang mewakili doa bagi yang beragama Katolik, dan Pdt. Evie Claudia Umboh, S.Th, M.Kes yang mewakili doa bagi yang beragama Kristen.

“Bagi Perawat yang meninggal dunia agar mendapat anugerah kemuliaan, serta bagi Perawat yang bertugas senantiasa dilindungi keselamatan. Doa bersama ini juga menandai setahun pandemi Covid-19, seiring dengan tema Perawat Tangguh, Indonesia Bebas Covid-19, dan Masyarakat Sehat," tutur Misutarno.

Pihak Keluarga dari Perawat yang gugur akibat Covid-19 juga dihadirkan dalam doa bersama lintas pemuka agama secara daring ini. 

Salah satunya, I’zzatul Istiqomah Al’adhima, anak dari Almarhum Sulastri, Perawat yang bertugas di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani Surabaya. Dalam kesempatan itu, I’zzatul mengaku terharu, sekaligus menyampaikan permintaan maaf Ibundanya kepada para perawat lainnya.

“Saya mewakili pihak keluarga Ibu saya, menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada para perawat lainnya, apabila ada kesalahan yang sengaja maupun tidak disengaja. Kami juga mengucapkan terima kasih banyak kepada PPNI yang telah membantu memudahkan proses pemakaman, serta mengurus semua keperluan administrasi untuk santunan kematian Ibu saya," ungkap I’zzatul.

Dari data DPD PPNI Kota Surabaya, selama setahun pandemi Covid-19, dari total 14.996 Perawat di Kota Surabaya, yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 810 orang. 

19 orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan, Perawat yang sembuh sebanyak 782 orang. Sementara, sembilan orang masih menjalani rawat inap di beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 dan isolasi mandiri.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news