DPRD Jawa Timur menerima keluhan banyak anak di Surabaya mengamen di sejumlah jalan di Surabaya.
- Berikan Bantuan ABM, Mas Dhito Bangkitkan Semangat Disabilitas
- Jelang Natal dan Tahun Baru, Pemkot Surabaya Gelar Operasi Pasar di Seluruh Kecamatan
- Phonska Plus dan Urea Petro Jadi Merk Pupuk Andalan, Petrokimia Gresik Rekomendasi Tepat Bagi Petani
Mereka ditemukan mengamen diduga karena mengalami kejenuhan belajar online.
Demikian diungkapkan anggota Fraksi Keadilan Bintang Nurani (FKBN) DPRD Jatim, Lilik Hendrawati kepada redaksi, Rabu (24/3).
"Saya mendapati pengaduan warga di Surabaya kalau anaknya sudah jenuh untuk pembelajaran daring. Bukannya malah pintar malah pengetahuan anak berkurang," katanya.
"Bahkan, karena bosannya pembelajaran daring, anak-anak di Surabaya yang orang tuanya mengadu ke saya memilih turun jalan atau mengamen di jalan raya untuk menghilangkan kebosanan di saat jam sekolah," ungkap Lilik.
Atas banyaknya pengaduan masyarakat itu, Lilik berharap agar pemerintah mempertimbangkan kembali pelaksanaan pembelajaran melalui daring.
"Untuk tingkat propinsi saya melihat sejumlah sekolah dibeberapa tempat di Jatim sudah ada diujicobakan pembelajaran dengan menggunakan protokol covid-19," jelasnya.
Jika nantinya pembelajaran tatap muka mulai diberlakukan, kata Lilik, pihaknya berharap untuk sekolah yang dikelola oleh kabupaten/kota di Jatim lebih tegas dalam penerapan protokol Covid-19.
"Persiapkan dulu dengan matang protokol Covid-19, dimana jangan sampai anak-anak menjadi kluster baru dalam penyebaran Covid-19," tandas Lilik.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Usai Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19, Warga Bondowoso Bakar Petinya di Pinggir Jalan
- Anwar Sadad Gelar Ngaji Kitab Karya Imam Al Ghazali Selama Ramadhan
- Komunitas Warung Tegal Gelar Pelatihan Pembuatan Brownies Lumer