Driver ojek online (Ojol) yang mengatasnamakan Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Frontal melakukan aksi unjuk rasa di beberapa titik di kota Surabaya.
- Hari Kedua YCC APEKSI 2025: Wamen Bima Arya Puji Surabaya, Pemimpin Daerah Bagikan Pengalaman Inspiratif ke Pemuda
- Pemkab Kediri Akan Cek Kualitas Mamin Takjil
- Temukan Empat Anak Surabaya Enggan Sekolah, Wali Kota Eri Datangi Rumahnya Beri Motivasi dan Bantuan
Koordinator Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal Frontal, David Walalangi menjelaskan, ada beberapa tuntutan terkait aksi yang dilakukan para driver.
Selain meminta kenaikan tarif dan perbaikan skema insentif, manajemen juga diharapkan tidak membuka perekrutan driver baru.
"Selain itu, kami ingin membuka suspen dan transparansi suspen. Termasuk perombakan manajemen aplikator, serta transparansi perjanjian kemitraan. Ini sebenarnya sudah kita lakukan berkali kali," kata David dikutip Kantor Berita , Selasa (19/3).
Dari tuntutan yang disampaikan itu, lanjutnya, aplikator tidak pernah menghiraukan. Batas waktu yang ditetapkan juga tidak pernah ditindaklanjuti. Sebab itu langkah hukum akan dilakukan jika apa yang menjadi aspirasi masih diindahkan.
Dari pantauan di kantor aplikator Grab, Jalan Klampis Jaya Surabaya, peserta aksi ini tidak ditemui managemen. Pengamanan ketat dilakukan, tidak hanya dari Polsek Sukolilo tapi juga dibantu jajaran Polrestabes Surabaya.
Dalam aksinya mereka juga memasang tenda di depan kantor Grab.
Jika tetap tidak ada jawaban atas tuntutan, mereka mengancam akan menginap di kantor aplikator.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- SIER Gelar Donor Darah: Bersama Menebar Kebaikan di Usia Ke-51
- Kiai Muda Ganjar Ajak Petani Blitar Mandiri Lewat Sistem Pertanian Terpadu
- Bulan Bung Karno, Pemkot Surabaya Rombak Rumah Kelahiran Sang Putra Fajar di Pandean Jadi Museum