Duit Rp 505 Triliun Tidak Cukup Tangani Covid-19, KSP: Pancasila Dibutuhkan Saat Ini

Dampak dari pandemik virus corona atau Covid-19, dibutuhkan role model untuk menggerakan solidaritas untuk membantu satu sama lain.


Hal ini disampaikan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Donny Gahral Adian dalam diskusi virtual bertajuk "Momentum Wujudkan Revolusi Mental" dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (13/6).

"Harus ada role model, apakah itu di pemerintahan atau di sektor-sektor lainya, harus ada yang memulai," kata Donny.

Pada masa pandemik inilah, lanjut Donny, seharusnya seluruh elemen bangsa kembali kepada substansi dari Pancasila, yaitu gotong royong, dengan membantu yang lemah dan miskin. Dia menekankan, sifat gotong royong itulah yang menjadi jati diri bangsa ini.

"Intisari Pancasila dibutuhkan untuk saat ini," tekan Donny.

Ditambahkannya, walaupun pemerintah telah mengucurkan dana yang cukup besar yaitu Rp 505 triliun untuk penanganan Covid-19 yang di dalamnya terdapat anggaran untuk jaring pengaman sosial, namun menurutnya tidak cukup.

"Kira-kira bisa tidak kita menunjukan identitas bangsa Indonesia yang gotong royong," ujar Donny.

Di sisi lain, gotong royong di saat pandemik juga bisa dijadikan momentum untuk menjalankan revolusi mental dengan mengubah cara pandang sederhana dengan tidak berpikir mementingkan diri sendiri.

Misalnya, Donny memberi contoh, alasan penggunaan masker bukan untuk melindungi diri sendiri melainkan berpikir untuk keselamatan orang lain dengan kata lain penggunaan masker untuk mencegah penularan kepada orang lain.


ikuti terus update berita rmoljatim di google news