Sebanyak 30 investor besar disebut-sebut tertarik berinvestasi pada pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur.
- Prabowo Akan Kirim Pasukan Khusus Untuk Memburu Koruptor
- PAN Beri Sinyal Cenderung ke Prabowo
- Ganjar Pranowo Capres 2024 Makin Menguat, Kali Ini Dukungan Muncul dari NTT
Hal ini dikatakan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, belum lama ini.
Karuan, pernyataan Luhut langsung menyita perhatian banyak kalangan.
Mantan Sekertaris BUMN, Said Didu menilai pengakuan Luhut Binsar Panjaitan itu seolah mengafirmasi sikap non kompromis Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dengan "cukong" lantaran menolak Reklamasi Teluk Jakarta.
Menurut Said Didu, gagalnya "cukong" di Reklamasi Teluk Jakarta kini seolah dialihkan ke rencana pemindahan ibukota negara.
"Awalnya Jakarta mau diarahkan ke cukong lewat proyek reklamasi, tapi digagalkan oleh Gubernur @aniesbaswedan, pernyataan LBP tersebut menjelaskan bahwa sepertinya pemindahan ibukota adalah penggantian kegagalan tersebut kepada cukong di ibukota baru," kata Said Didu dalam cuitan akun twitter pribadinya seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (27/2).
Sebelumnya, Luhut Panjaitan menyebut ada sekitar 30 investor besar yang tertarik akan berinvestasi pada pemindahan Ibukota baru ke Kalimantan Timur.
Sebanyak 30 investor besar yang memiliki bisnis beragam seperti kelistrikan hingga kendaraan itu investor dari dalam dan luar negeri.
"Saya baru dikirim list-nya, sudah hampir 30 perusahaan besar yang ingin berpartisipasi. Mereka dari Amerika ingin masuk, Jepang masuk, Abu Dhabi (UEA) masuk, Singapura, banyak sekali," kata Luhut Panjaitan.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Malam Ini Rancangan Keppres Pemberhentian Firli Diserahkan ke Presiden
- Soal Dana Influencer Pemerintah, BPK RI Diminta Lakukan Audit
- Di Balik Debat Publik Pilgub Jatim, Antara Akurasi Angka dan Fakta