Arab Saudi menjual gedung bekas misi diplomatiknya di Istanbul, Turki. Gedung tersebut juga merupakan lokasi pembunuhan wartawan senior Jamal Khashoggi tahun lalu.
- Berduka Ali Yafie Wafat, Din Syamsuddin: Indonesia Kehilangan Tokoh Ulama Kharismatik
- Pernikahan Beda Agama di Semarang Viral, Wamenag Tegaskan Tidak Tercatat di KUA
- Namanya Dicatut Modus Penipuan, Bupati Kediri: Hati-hati, Itu Bukan Saya
"Sebuah gedung baru untuk konsulat telah dibeli di distrik Sariyer, yang juga menampung Konsulat Amerika Serikat," kata laporan media lokal seperti dimuat ulang Al Jazeera (Rabu, 18/9).
Media tersebut juga melaporkan bahwa pemerintah Saudi akan membutuhkan persetujuan dari kementerian luar negeri Turki sebelum melanjutkan penjualan properti tersebut.
Namun, seorang pejabat di kementerian luar negeri Turki mengatakan kepada Middle East Eye bahwa Turki tidak memiliki informasi soal konfirmasi penjualan properti tersebut.
Diketahui bahwa kasus pembunuhan Khashoggi menjadi sorotan dunia tahun lalu. Kontributor Washington Post yang tinggal di Amerika Serikat itu pergi ke konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, untuk mengumpulkan dokumen demi pernikahan yang direncanakan dengan tunangannya.
Namun dia tidak peenah keluar dari gedung itu. Dia dibunuh di dalam konsulat tersebut dan tubuhnya dimutilasi. Hingga saat ini, jenazahnya masih belum bisa ditemukan. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Tanah Longsor Timbun Mobil di Mojokerto, Satu Korban Meninggal Dunia
- Penyelundupan Rokok Ilegal Berhasil Digagalkan, Bea Cukai Blitar Temukan 840.400 Batang Rokok Siap Dikirim ke Lampung
- Ribuan Rumah Warga Rusak Berat Akibat Gempa 6,5 Magnitudo Jatim