Gejala latah sosial sedang berlangsung di negeri ini. Ironisnya, kelatahan sosial itu berlangsung di tengah-tengah euforia politik seperti Pilpres 2019.
Hal ini disampaikan Pengamat Sosial Universitas Airlangga Surabaya, Bagong Suyanto kepada Kantor Berita , Selasa (26/2).
Dikatakan Bagong, para elit politik harus merasa bertanggung jawab meredam laju euforia yang terkesan kebablasan.
"Paling tidak kalau elite politik bisa merasa bertanggung jawab, perdebatan sengit di media sosial bisa meredam potensi gesekan dan benturan sosial di dunia nyata," kata Bagong.
Menurut Bagong, kebebasan yang ada saat ini, sebagian masyarakat memaknai bisa berbuat apa saja, bahkan sampai menggeser nilai kesantunan.[aji]
- Kinerja BPKH Mengelola Dana Haji Dipertanyakan
- Terjebak Utang China, Jokowi Seharusnya Belajar dari Malaysia
- Di Mata Cak Imin, Kekerasan Papua Bisa Dihentikan dengan Pendekatan Ala Gus Dur
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kata Fadli Zon, Cawapres Prabowo Harus Ngangkat Elektabilitas
- Hari Pertama Sepi, Harmonis dan Madiun Menyala Pilih Besok Rabu Pahing Untuk Mendaftar ke KPU
- PKB Gelar Ijtima Ulama Nusantara, Bahas Kepemimpinan 2024