Aksi unjuk rasa di Hong Kong memakan korban banyak. Kali ini giliran para petugas medis yang berencana melakukan aksi.
- 10 Jam Diguyur Hujan, Jalur Gunung Gumitir Jember Longsor
- 2 Tewas dan 7 orang Terluka Dalam Laka Beruntun Di Jember, Begini Kronologinya
- Masih Pakai Infus, Pasien RSUD Jombang Berniat Kabur
Seperti dilaporkan Channel News Asia, langkah ini dilakukan setelah petugas keamanan membalas para pengunjuk rasa dengan brutal.
Pasalnya, para pengunjuk rasa yang menyerang polisi dengan bom bensin, batu, dan laser dibalas dengan gas air mata, meriam air, peluru karet, dan sesekali peluru kendali. Alhasil, beberapa pengunjuk rasa terluka, bahkan harus dirawat oleh petugas medis di pinggir jalan.
Unjuk rasa Hong Kong memang belum ada habisnya. Empat bulan sudah unjuk rasa ini menghiasi jalanan hingga pusat-pusat perbelanjaan di Hong Kong. Tidak hanya mengganggu warga, aksi unjuk rasa juga telah mempengaruhi ekonomi Hong Kong.
Jumlah wisatawan hingga investasi menurun. Akibatnya perumbuhan ekonomi merosot ditambah banyak bisnis yang lumpuh akibat protes.
Protes di Hong Kong berawal pada Juni, ketika para pengunjuk rasa menentang Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi. Meski RUU tersebut telah dicabut, namun tuntutan semakin meluas dan mendasar, yaitu hak demokrasi yang penuh di bawah formula "satu negara, dua sistem".[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Banjir Sigi Sulteng, Sebanyak 662 Warga Terpaksa Mengungsi
- Jamaah Haji Jember Nafar Tsani Sudah Tiba di Makkah, Ada Lecet Kaki hingga Pingsan
- Truk Muat Sabut Kelapa Terbakar saat Melaju, Sang Sopir Cari Tempat Sepi