Meminimalisir penyebaran virus melalui droplet, mulai minggu ini, Gojek melakukan uji coba pengunaan sekat pelindung pada layanan roda-dua GoRide. Sekat pelindung juga dipasangkan pada armada roda-empat GoCar.
- Khofifah Ajak Pelaku UMKM Agresif Ajukan Kredit Pinjaman ke Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim
- Wali Kota Eri Kembali Perankan Soekarno di Film Dokumenter Sejarah Revolusi Kemerdekaan 1945
- Kejari Sidoarjo Musnahkan Barang Bukti Senilai Rp.30 Miliar
“Ini merupakan bentuk dukungan Gojek terhadap upaya Pemerintah dalam menghadirkan layanan transportasi yang mengedepankan aspek kesehatan. Dengan ini, Gojek lebih mengutamakan keamanan, kesehatan, dan kebersihan guna mendukung aktivitas masyarakat selama masa PSBB transisi,” kata Strategic Regional Head Gojek wilayah Jatim & Bali Nusra, Leo Wibisono dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (26/6).
Gojek, lanjutnya, sepakat dengan pemerintah bahwa bagaimanapun keamanan, kesehatan dan kebersihan harus tetap menjadi perhatian utama di masa pandemi ini.
“Lewat uji coba sekat pelindung di GoRide & GoCar ini, kami mencari solusi teraman bagi mitra kami sehingga dapat tetap membantu masyarakat untuk bermobilitas sesuai dengan protokol kesehatan,” tuturnya.
Leo menambahkan, setelah uji coba ini, kami akan meneruskan masukan yang kami dapat di lapangan dari mitra driver maupun penumpang.
“Sehingga nantinya, tercipta suatu standar yang benar-benar mampu menjawab kebutuhan riil ditinjau dari aspek kesehatan, maupun keamanan dan kenyamanan saat berkendara di jalan,” jelasnya.
Sekat pelindung pada GoRide akan diimplementasikan secara bertahap di kota-kota operasional utama di Indonesia.
Selebihnya, 15.000 sekat pelindung pada GoCar akan siap dipasang secara bertahap mulai pertengahan Juni, setelah sebelumnya terpasang pada lebih dari 1.000 armada di Jakarta dan Semarang.
Di luar penerapan sekat pelindung pada layanan transportasi, protokol kesehatan juga mencakup layanan Gojek lainnya, sebagai standar baru yang memprioritaskan keamanan, kesehatan, dan kebersihan seluruh pengguna serta mitra saat beraktivitas.
“Protokol keamanan, kesehatan dan kebersihan yang Gojek tetapkan, menyasar mitra driver maupun penumpang. Untuk itu, diperlukan kesadaran penuh bagi seluruh pihak untuk menaati protokol kesehatan, sehingga kita bisa beradaptasi melewati masa transisi ini dengan baik,” ungkapnya.
Terkait dengan penggunaan sekat pelindung ini, hadir Regional Operation Head wilayah Jatim & Bali Nusra Jeffry Johannes , Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Head Government Relations wilayah Jatim & Bali Nusra Boy Arno, Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Dishub Kota Surabaya Tunjung Iswandaru serta Kepala Bidang Angkutan Dishub Kota Surabaya Sunoto.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Angka Kemiskinan Kota Malang Terendah Kedua di Jatim, Pj Wali Kota Malang Tetap Ingatkan Laju Inflasi
- Berhasil Tangani Frambusia, Wali Kota Sutiaji Terima Penghargaan dari Menkes RI
- Siswa SMK Model 1 PGRI Mejayan Ikuti Podcast ‘Jaksa Masuk Sekolah’