Golkar Ancam Interpelasi- PDIP Pasang Badan Untuk Risma

Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya akan pasang badan membela Wali Kota Tri Rismaharini.


Seperti diketahui, ancaman interpelasi itu dilontarkan Agung Prasodjo, anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar, kemarin.

"Tentu fraksi kami akan memback up habis-habisan Wali Kota, yang kader PDI Perjuangan. Apalagi kami melihat tidak ada masalah konkret. Masak, interpelasi hanya karena pintu terkunci,” ujar Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri, Senin (4/11).

Ia melanjutkan, Humas Pemkot Surabaya dan pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga kemarin telah mengklarifikasi lewat rilis media, bahwa tidak informasi apa pun terkait sidak Menpora Zainuddin Amali ke Stadion GBT.

Pemkot juga sudah menyatakan, kebijakan standar jika ada pejabat dari pusat atau provinsi sidak, jajaran Pemkot Surabaya akan mendampingi.

Syaifuddin Zuhri sangat yakin Menpora bisa memahami, kegiatan sidak ke GBT mungkin waktunya tidak tepat, yakni hari Minggu. Mungkin juga belum ada komunikasi dahulu dengan Pemkot Surabaya. Sehingga tidak didampingi pihak pemkot.

Ia menyadari, Menpora Zainuddin Amali adalah kader Partai Golkar. Wajar Fraksi Golkar menunjukkan pembelaanya. Tapi hak interpelasi juga sebaiknya tidak digunakan sembarangan.

"Kita paham kok kalau Menpora dari Partai Golkar. Masak hanya tidak bisa mendapat kunci GBT, lalu menyalahkan Bu Wali Kota, terus interpelasi,” tegasnya.

Syaifuddin Zuhri menambahkan interpelasi dilakukan semata mata kalau Wali Kota membuat kesalahan yang mendasar. "Tetapi kalau hanya masalah kunci GBT, Saya yakin hanya masalah miskoordinasi,” ujar dia.

Seperti diketahui sebelumnya, gagalnya Menpora masuk ke GBT dan tidak ada perwakilan dari Pemkot Surabaya, telah menyulut reaksi keras kalangan politisi dari Fraksi Partai Golkar.

Bahkan, Agung Prasojo anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar mengancam akan mengajukan hal interpelasi kepada Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

"Sikap Fraksi Golkar dalam hal ini, kita akan mengajukan interpelasi. Anda bayangkan, ini (menteri) sesuatu ada namanya Republik Indonesia. Mereka harus tahu itu. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan bangsa Indonesia," kata Agung saat itu.[aji

ikuti terus update berita rmoljatim di google news