RMOLBanten. Insiden penggerudukan kantor redaksi Radar Bogor disesalkan Partai Golkar. Tindakan penggerudukan dengan menggunakan kekerasan dilakukan sekelompok orang yang mengatasnamakan PDIP Bogor.
- Polri Tunjuk Gunawan Sadbor Sebagai Duta Anti Judi Online
- Kejagung Harus Usut TPPU Achsanul Qosasi hingga ke Madura United
- Bekas Dirut Pertamina Karen Agustiawan Resmi Pakai Rompi Oranye Tahanan KPK
"Saya kira itu suatu tindakan yang berlebihan lah ya," ujar Doli kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (2/6).
Pasalnya menurut dia, pada era demokrasi seperti sekarang ini, harusnya setiap masalah diselesaikan secara dialog, duduk bersama, dengan tetap menghargai perbedaan pendapat.
"Kalau kita menghargai perbedaan dilakukan dengan cara-cara fisik, saya kira demokrasi kita mundur ke belakang," imbuhnya.
Aksi penyerangan dan kekerasan kantor media Radar Bogor dipicu oleh sekelompok orang kader PDIP yang tidak terima dengan pemberitaan yang mengulas tentang gaji Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri dengan judul 'Ongkang-ongkang Kaki Dapat Rp 112 Juta'.
Terkait itu, Doli bilang seharusnya kalau memang ada yang keberatan, Radar Bogor dilaporkan saja ke Dewan Pers.
"Seharusnya di era terbuka di Indonesia ini kan banyak jalur-jalur formal, banyak jalur-jalur dialog yang bisa ditempuh. Artinya setiap ada institusi yang kita anggap bermasalah, pasti itu ada induknya yang bisa diajak dialog. Misalnya ada media yang dianggap yang melampaui batas, itu kan bisa kita adukan ke Dewan Pers atau KPI dan seterusnya," pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Hakim Tolak Praperadilan Bupati Situbondo Karna Suswandi, Ini Tanggapan KPK
- Polres Probolinggo Kota Berhasil Ringkus 33 Tersangka Dalam Operasi Pekat 2025
- Tindak Tegas Tiga Polisi Melanggar Kode Etik di Lebong, Kapolri dapat Apresiasi Positif