Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie menyebut kondisi tanah air saat ini sedang memasuki abad ketersinggungan yang penuh amarah.
- Hasto Sebut Sudah Ada Dua Nama Cawapres di Kantong Megawati
- Kader Gerindra Diingatkan agar Tidak jadi Pialang, Apalagi Petualang
- Usulan Duet Prabowo-Jokowi Kerdilkan Potensi Anak Bangsa
Grace lantas mengutip sebuah hasil penelitian dari Cherian George yang menyebutkan bahwa, ketersinggungan ini adalah hasil rekayasa para 'entrepreneur kebencian' yang memproduksi hasutan dan menyebarkan syak wasangka untuk mendorong timbulnya perasaan palsu seolah-olah kelompok dihina, seolah-olah ada serangan dari luar, yang pada gilirannya membangkitkan perasaan teraniaya, perasaan ketidakadilan, menciptakan suasana ketersinggungan dan amarah.
"Rekayasa ketersinggungan yang sebetulnya tak lebih dari cara kotor untuk menyingkirkan lawan politik sambil menempatkan diri sebagai pahlawan pembela kelompok, yang pada akhirnya itu semua tak lebih dari sebuah cara kotor meraih kekuasaan. Begitulah rasa ketersinggungan direkayasa. Begitulah cara politik kebencian bekerja," ungkapnya.
Menurut Grace, hasutan kebencian ini tersebar melalui sosial media dalam bentuk hoax. Informasi palsu yang sengaja dibuat menyerupai kebenaran. Sehingga, hoax yang merajalela akan menenggelamkan akal sehat dan memperkuat politik identitas, politik perkauman.
"Itulah ancaman terbesar bagi persatuan kita hari ini," katanya.
Grace menyadari, bahwa para kaum hawa seringkali menjadi target para pelaku entrepreneur kebencian itu. Ia pun mencontohkan pengalaman pribadinya ketika difitnah melakukan hubungan terlarang dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Ia pikir saya akan mundur karena tekanan fitnah keji itu. Saya tantang ia memberikan bukti, dan hasilnya akun itu justru tutup!," tutupnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Temui Ke RR, Emak-emak Curhat Sulitnya Izin Usaha
- LSI Ungkap Paslon OK yang Selalu Lawan Kotak Kosong di Pilkada Ngawi
- Erick Thohir Mau Beli Peternakan Sapi Belgia, Arief Poyuono: Enggak Ada Manfaat dan Merugikan