Menjelang pemilu 2019, menjadi momentum untuk kembali mempererat kerukunan bangsa. Persoalannya, negara sekarang sudah dalam krisis tokoh nasional.
- Kejari Ponorogo Segel Tanah Kas Desa Jenangan Untuk Barang Bukti
- Muhadjir Effendy Potensial Jadi Cawapres Alternatif
- Beredar Hasil Exit Polls Pencoblosan di New York: Ganjar-Mahfud Tembus 51 Persen
"Mencari tokoh saat ini sangat sulit, sepeti mencari berlian di tengah samudra. Banyak jenderal, ngomonge koyok kopral. Ada kiai nantang gelut. Ada profesor, tapi ngomongnya kayak bakul sayur," kata Gus Ali dikutip Kantor Berita , Kamis (21/2).
Bahkan, kata Gus Ali, masyarakat juga sudah tidak percaya dengan panutannya. Media sosial sudah dianggap sebagai agama baru.
"Biar demikian, saya punya keyakinan 2045, Indonesia menjadi kiblat peradaban dengan catatan masyarakatnya harus bersatu," ungkapnya.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Golkar Dan PAN Dukung Prabowo, Khulaim Junaidi Optimis Bisa Dongkrak Suara Di Pilpres 2024
- Melalui Sistem Proporsional Terbuka, Caleg Berduit Bisa Kalahkan Caleg Berintegritas
- Cegah Sebaran Omicron, Sultan Minta Reuni 212 Dibatalkan